Suara Muda
Headlines News :
Home » , , , , » Peta Politik Gubenur Jawa Tengah..

Peta Politik Gubenur Jawa Tengah..

Written By Bahrun Ali Murtopo on May 5, 2013 | 5/05/2013


Suara-Muda-Lebih Lengkap di Kebumennews-Ada tiga pasang bakal calon yang akan bersaing dalam pilkada Gubernur Jawa Tengah 27 April 2013, meskipun secara resmi baru akan ditetapkan tanggal 11 April 2013. Tiga pasang calon diajukan oleh partai-partai besar di Jawa Tengah. PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko sebagai representasi ideologi sosialis, liberalis, kelanjutan dari marhaenisme. Pasangan Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo sebagai calon gubernur incumbent diajukan oleh Golkar, pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono yang diajukan oleh koalisi berbagai partai yaitu PKB, PPP, PKS, PAN dan Gerindra. Melihat dari ideologi peta lama masing-masing balon tidakla merepresentasikan ideologi besar yang berkembang dewasa ini. Islam modernis, islam tradisional, sosialis, dan liberalis. Ideologi yang selama ini selalu berseberangan tampaknya adalah islam modernis dengan islam tradisionalis, dan sosialis selalu berseberangan dengan kapitalis liberal. Ganjar misalnya meskipun dikenal sebagai orang PDIP tetapi secara ideologi ia adalah penganut islam tradisional yang selama ini diwakili NU. Hadi Prabowo, adalah sosok yang didukung oleh partai berlatarbelakang Islam radisonal, PKB dan PPP, tetapi juga didukung islam modernis PAN dan PKS, tetapi juga didukung nasionalis Gerindra. Satu-satunya calon yang masih memiliki basis ideologi lama adalah Bibit dengan latar belakang militer ia didukung oleh Golkar yang memang berideologi nasionalisme sejak semula.
Ideologi Islam tradisional adalah ideologi, Islam yang mampu bercampur dan bahkan berakulturasi dengan tradisi masyarakat asli. Islam masuk ke Indonesia melalui pintu ini. Tradisi wayang, tradisi sekaten. Tradisi slametan, yang diubah menjadi tahlilan dll. Tradisi mewarnai ritual ibadah dari kaum islam tradisional ini. Tokohnya di nusantara ini adalah Sunan Kalijogo.
Tradisi Islam modernis memiliki misi utama memurnikan ajaran Islam dengan mengembalikannya kepada Alqur’an dan Sunnah. Oleh karenanya ideologi ini menentang keras segala bentuk TBC, Takhayul Bid’ah dan Churafat. Selain itu Islam modern juga menekankan pada penafsiran tekstual dibanding kontekstual, oleh karena itu dalam semua undang-undang, aturan dan asas harus berbentuk dan berdasarkan Islam.
Sosialis merupakan salah satu ideologi dunia yang berakar dari Jerman, di bawah pemikiran filsafat materialism dialektis, karya Karl Mark. Ia diterjemahkan ke Indonesia oleh Sukarno menjadi marhaen. Kemudian ideologi ini berkembang menjadi marhaenisme dan di Indonesia di bawah partai PNI. Di era Suharto PNI di lebur menjadi PDI, kemudian PDI juga dikebiri, sehingga lahirlah PDIP yang saat ini menjadi kendaraan Rustriyanti (Aan) maju.
Kapitalisme adalah pemikiran ekonomi yang mengupayakan kemakmuran untuk semua orang yang memiliki modal. Kapitalisme meniscayakan kebebasan pasar, semua harga wajib ditentukan oleh pasar.
Peta ideologi dalam pemilu gubernur kali ini setidaknya dapat dijadikan dasar bagi peta analisis kekuatan masing-masing balon. Peta ideologi di atas meniscayakan lawan politik utama ring satu dan lawan politik ring dua. Lawan politik ring satu adalah saingan dalam memperebutkan suara di wilayah geografi dengan ideologi yang nyaris sama. Misalnya dari tiga puluh lima (35) kabupaten di Jawa Tengah, Demak, Kudus, Wonosobo, Magelang, Jepara, Blora, Salatiga, Pemalang, Pekalongan, Kebumen, merupakan kabupaten yang berbasis agamis. Surakarta, Klaten, Boyolali, Sragen, Semarang, Ungaran, Salatiga, merupakan kabupaten yang berbasis sosialis. Dan Cilacap, Purwokerto, Tegal, Purworejo, Temanggung, Brebes, Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas merupakan basis nasionalisme.
Dari analisis peta ideologi bakal calon gubernur Jateng ini tampaknya pemilihan akan berjalan satu putaran. Karena akumulasi suara akan langsung bertumpuk pada putaran pertama dan memenangkan salah seorang (sepasang) calon. Dalam prediksi Kebumen News Pemilu Gubernur Jateng akan dilaksanakan tidak dalam dua putaran, di mana jika dua putaran putaran pertama akan dimenangkan oleh pemenang ideologi agamis (Islam modernis maupun islam tradisionalis), dan ideology ekonomi (sosialis maupun kapitalis). Baru pada putaran kedua pilkada sesungguhnya yaitu pertarungan antara ideologi agamis dengan ideology ekonomi sosial. Jadi pada putaran pertama ini, para bakal calon Gubernur akan langsung masuk final tanpa ada putaran kedua.Berita Tajam dan ter percaya bersama kebumennews klik aja di sini
Share this post :
 
Support : Creating Website | bahrun grup | simponi
Copyright © 2011. Suara Muda Kebumen - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by cs
Proudly powered by Blogger