Suara Muda
Headlines News :
Home » » KTSP MULAI HILANG MUCUL PROGRAM BARU

KTSP MULAI HILANG MUCUL PROGRAM BARU

Written By Bahrun Ali Murtopo on July 11, 2010 | 7/11/2010

Membaca uraian dari majalah rindang terbitan maret 2007 mengenai implementasi muatan local pada KTSP yang diterapkan pada tiap sekolah memang harus memperhatikan peraturan yang ada , seperti yang telah dijelaskan dalam undang-undang nomer 20 tahun2003 tentang sistim pendidikan nasional .dimana sistim ini telah mengatur kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan .
Dalam uraian majalah disebutkan bahwa muatan local merupakan bagian dari kurikulum tingkat satuan pendidikan .sedangkan kurikulum muatan local sendiri merupakan upaya agar penyelenggaraan pendidikan di daerah dapat di sesuwaikan dengan keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan agar tergalih pontensi
siswa di lokalnya.  .
Secara umum muatan local bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan ,ketrampilan dan sikap hidup kepada peserta didik agar memiliki wawasan yang luas , kuat tentang lingkungan dan masyarakat sesuai dengan nilai  luhur 45yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional [Depdiknas ,2006]. [1]
KAmi setuju dengan penerapan kurikulum muatan local yang harus disesuaikan dengan kondisi daerah sekitar, tempat tinggal ,karna akan meningkatkan mutu pendidikan kearifan local keindonesiaan dan kedaerahan maupun nasional sehingga akan semakin melengkapi kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) .
Karna dengan adanya kurikulum yang menjadi landasan pembelajaran muatan local kegiatan pembelajaran lain akan semakin baik hasilnya .di dalam pembelajaran muatan local sendiri ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ;berkaitan dengan pengorganisasian bahan,pengelolaan guru,pengelolaan sarana pembelajaran ,dan kerjasama antar instansi terkait.[2]
Agar tercapai pembelajaran muatan local yang sesuai dengan kurikulum dan tujuan KTSP yang  telah dirumuskan oleh komite sekolah selaku pihak yang mempunyai wewenang penuh dalam mengembangkan program muatan local di sekolah,maka empat hal yang telah disebutkan diatas harus dilaksanakan .
Karena KTSP adalah tujuan dan ide gagasan yang menguatkan kurikulum posisi paling dekat dengan pembelajaran. Dan memposisikan otonomi daerah pada sekolahan  yang paling besar dan sikap pada pemerintahan,dalam pendidikan KTSP salah satu wujud Reformasi perubahan pendidikan otonomi sekolah di daerah,
Yang pada kususnya sekolah memiliki “full authority and responsibility”  dalam menetapkan kurikulum dalam visi misi ,dan tujuan dalam satuan pendidikan,sekolah yang sesuai dengan standar local daearah masing-masing.dalam sekolah KTSP ,pengembangan kurikulum di lakukan oleh ,guru, kepala sekolah, serta KOmite sekolah dan Dewan pendidikan, dan pejabat pemerintahan  local .atau wakil rakyat ( DPRD) peserta didik tokoh agama ,yang perlu di implikasikanya yang sesuai dengan visi misi sesuai oprasional itu harus di dorong bersama .
Sangat jelas tujuan KTSP yang telah di di atur pemerintahan dalam tujuan visi misi progam , yang di tujukan lasung dan di sebutkan item-item tujuan dan penerapannya secara khusus yang di buat pemerintah , tapi bagai mana ini akan terwujud apa bila tidak slaing mendukung untuk menjalankan sarana prasaran di local yang masih jauh dengan keingin KTSP , yang ini perlu di perhatikan oleh pemerintah pusat maupun daerah, dalam pengawalan untuk mencapai tujuan misi visi, dan perlunya para guru di beri bekal yang kuat yang ber basis muatan local , dengan tujuan yang di inginkannya .
 
Mengingat pentingnya peranan kurikulum dalam pembelajaran ,serta dalam pembentukan,kompetensi dan pribadi peserta didik maka diperlukan adanya pembinaan dan pengembangan yang tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang .begitu juga dengan dimasukkanya muatan local dalam kurikulum pada dasarnya, melihat bahwa Indonesia kaya akan budaya ;baik bahasa,adat istiadat,pakaian,dan masih banyak lainya budaya yang dimiliki bangsa kita,dengan pertimbangan itu maka di ikutsertakan muatan local dalam kurikulum .
Dengantujuan di ikutsertakannya muatan local dalam pembelajaran disekolah tidak lain adalah untuk tetap melestarikan warisan budaya bagsa agar tidak hilang begitu saja, seiring dengan kemajuan zaman .dengan demikian proses pendidikan tidak hanya menyajikan bidang studi-bidang studi [program of studies]yang biasa ditayangkan dalam jadwal pelajaran ,tetapi tugas terpenting adalah mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik melalui proses berfikir yang  efektif dan efisien  [Renik and Klopfer,1989:1-3].[3]
Namun demikian pembelajaran muatan local yang mengacu pada struktur kurikulum dalam standar isi ,dan telah dibahas bahwa pembagian waktu untuk muatan lokal hanya 2jam di setiap jenjang pendidikan,hanya berbeda waktu untuk setiap jenjang.
Muatan lokal disini dapat berupa bahasa daerah,bahasa asing,kesenian daerah,kerajinan dan ketrampilan daerah,adat istiadat,serta hal-hal yang di anggap perlu oleh daerah yang bersangkutan .
Muatan local yang diberikan disini tidak asal pilih namum telah dipilih oleh manajemen sekolah/madrasah dengan mendasar pada stakeholder sekolah/madrasah.pemilihan muatan local ini harus dilakukan secara terencana dengan komitmen yang baik sehingga program muatan local masuk dalam rencana oprasional sekolah .
Setelah muatan terpilih dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa tahapan yang perlu disiapkan yaitu menyiapkan muatan local untuk tiap kelas ,menentukan guru yang akan mengajar dan yang terakhir menentukan sumber dana dan sumber belajar.adapun sumber belajar dapat memanfaatkan sumber yang telah ada atau dapat membuat sendiri . 
Dalam kajian mengenai kurikum muatan lokal ini telah dijelaskan bahwa pembelajaran muatan lokal sama dengan mata pelajaran lain, yang pada garis besarnya meliputi mengkaji silabus ,membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ,mempersiapkan penilaian dan tindak lanjut,sedangkan proses pembelajarannya menekankan pada pendekatan praktik langsung dan fungsional .
Dalam KTSP pengembangan kurikulum muatan lokal dapat dilakukan melalui dua pendekatan ;pertama disisipkan langsung kedalam setiap kelompok mata pelajaran dan kedua berupa mata pelajaran tersendiri yang khusus berisi muatan lokal .untuk mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar muatan lokal dilakukan dengan ;1} mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah,2}menentukan fungsi dan susunan atau komposisi mulok,3}mengidentifikasi bahan kajian mulok,4}menentukan mata pelajaran mulok ,5}mengembangkan sk dan kd beserta silabusnya.[4]    

[1] Mulyasa,E,KTSP,[Bandung: Remaja Rosdakarya,2007] ,Hal.274
[2] Mulyasa,E,KTSP,[Bandung: Remaja Rosdakarya,2007] ,Hal.282
[3] Mulyasa,E,KTSP,[Bandung:Remaja Rosdakarya,2007]Hal.272
[4] Muhaimin,H,Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan [KTSP] Pada Sekolah dan Madrasah, [Jakarta:Raja Grafindo Persada,2008],Hal.95
Share this post :
 
Support : Creating Website | bahrun grup | simponi
Copyright © 2011. Suara Muda Kebumen - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by cs
Proudly powered by Blogger