Suara Muda
Headlines News :
Home » , » ANSOS (ANALISA SOSIAL)

ANSOS (ANALISA SOSIAL)

Written By Bahrun Ali Murtopo on July 27, 2011 | 7/27/2011


Suara_muda@Kebumen_Berbicara tetzang analisis dan rekayasa sosial tak luput dari pembahasan teori sosial. Sebab dalam sebuah analisa tak akan luput dari teori dasarnya. Oleh karena teori sosial melibatkan analisis-analisis isu-isu yang mencakup filsafat meski pada dasarnya bukan filsafat, tugasnya adalah memberikan konsepsi-konsepsi hakekat aktifitas sosial dan perilaku manusia yang ditempatkan dalam realita empirical.Charles Lemert (1993) dalam tulisan Social Theory : The Multicultural and Classic Readings,  menyatakan bahwa teori sosial memang merupakan basis dan pijakan teknis untuk bisa survive.[1] Tetapi teori bukanlah sebuah pandangan dunia, tetapi ia memiliki beberapa titik singgung. Betapapun teori dinyatakan bebas nilai, pada kenyataannya ia juga merupakan refleksi dari sebuah pandangan dunia tertentu, dalam hal ini pandangan dunia yang berakar pada positivis.Anthony Giddens mensyaratkan analisa sosial harus peka terhadap pengaturan ruang-ruang waktu kehidupan sosial.[2] Secara filosofis, terdapat dua macam analisis sosial menurut Giddens :
  1. Analisis Institusional  adalah ansos yang menekankan pada ketrampilan dan kesadaran actor yang memperlakukan institusi sebagi sumber daya dan aturan yang diprodusksi terus-menerus.
  2. Analisis Perilaku Strategis adalah ansos yang memberikan penekanan institusi sebagai sesuatu yang direprosuksi secara sosial.[3]
Semua penjabaran diatas adalah lebih menggunakan pendekatan sosiologis filosofis dan biasanya digunakan dalam studi-studi ilmu sosial. Hal itu cocok apabila akan melakukan ansos secara mendalam. Tetapi dalam pratek empirik, manusia lebih memilih model analisa praktis dan cepat. 
Analisa SosialAnsos biasanya digunakan sebagai alat untuk merekayasa sosial. Ketajaman analisa akan memberikan dampak positif setiap usaha rekayasa. Hakekatnya dalam analisa harus mengetahui secara mendalam kondisi Internal dan Kondisi Ekternal beserta kemungkinan-kemungkinan alternatifnya baik yang menguntungkan atau merugikan.Ada beberapa metode analisa praktis yang dapat digunakan, diantaranya 1) Metode SWOT, 2) Metode Ikan, 3) Metode Buzan (Peta Pemikiran), dllMetode yang mudah digunakan untuk membuat pertimbangan analisa, yaitu teknik mengenal lawan atau teknik MOM (Motive, Oportunity, Mean) 
Rekayasa Sosial           
Resos merupakan pengejawantahan ansos, dalam istilah politik dan sistem kenegaraan dikenal istilah kebijakan publik. Gerak dakwah hakekatnya untuk mempengaruhi kebijakan public meskipun kita juga memiliki kebijakan public sendiri. Terdapat beberpa hal model membuat kebijakan :1) Model Plebisit (langsung), 2 ) Model rasional-kompherhensif (Koordinatif perwakilan), 3) Model Adjustif (kompromi langsung).[4] Dan yang dapat mempengaruhi kebijakan public ini adalah opini public.            Opini public inilah yang harus kita ciptakan, siapa yang mampu menguasahi opini maka bisa menguasai public secara umum. Bentuk-bentuk yang dapat menjadi opini adalah program kerja organisasi, sikap masing-masingmasing-individu, dan ketokohan

PMII RAYON DAKWAH KOMISARIAT SUNAN AMPEL CABANG SURABAYA

sekali bendera dikibarkan hentikan ratapan dan tangisan, tangan terkepal dan maju kemuka, mundur satu langkah adalah penghianata.

Selasa, 07 April 2009

ANSOS (ANALISA SOSIAL)

Mengapa Perlu Ansos?

Di sekitar kita banyak sekali fenomena dan problem-problem sosial, seringkali ketika berhadapan dengan berbagai masalah sosial kita sulit untuk mengurai latar masalah, pengaruh kepentingan serta implikasi logis yang mungkin muncul. Kesulitan mamahami kaitan masalah sosial disebabakan karena keterbatasan kemampuan dalam memetakan variabel yang saling mempengaruhi. Untuk itu, diperlukan kecerdasan dalam melakukan analisis sosial agar mampu membaca dan memahami realitas sosial secara utuh.

Organisasi mahasiswa, adalah bagian dari kehidupan sosial, senantiasa bersinggungan dengan relaitas sosial, bahkan bertanggung jawab dalam melakukan perubahan sosial. Ketika organisasi tidak mampu memahami masalah sosial, atau salah dalam memahaminya, maka perubahan sosial yang dilakukan tidak akan efektif, bahkan jauh dari sasaran.


Pengertian Ansos

Analisis sosial merupakan usaha untuk menganalisis suatu keadaan atau masalah sosial secara obyektif. Analisis sosial diarahkan untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi sosial dengan menelaah kaitan-kaitan historis, struktural dan konsekwensi masalah. Analisis sosial akan mempelajari struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial, kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi, budaya dan agama. Sehingga akan diketahui sejauhmana terjadi perubahan sosial, bagaimana institusi-institusi sosial menyebabakan masalah sosial, juga dampak sosial yang muncul akibat masalah sosial.


Ruang Lingkup Ansos

Pada dasarnya semua realitas sosial dapat dianalisis, namun dalam konteks transformasi sosial, maka paling tidak obyek analisis sosial harus relevan dengan target perubahan sosial yang direncanakan sesuai dengan visi/misi organisasi. Secara umum, obyek sosial yang dapat dianalisis antara lain:

- Masalah-masalah sosial, seperti: kemiskinan, pelacuran, pengangguran, kriminalitas.

- Sistem sosial, seperti: tradisi, usaha kecil/menengah, sistem pemerintahan, sistem pertanian.

- Lembaga-lembaga sosial, seperti: sekolah, layanan rumah sakit, lembaga pedesaan.

- Kebijakan publik, seperti, dampak kebijakan kenaikan BBM, dampak pemberlakukan sebuah UU.


Pentingnya Teori Sosial dalam Ansos

Teori dan fakta berjalan secara simultan, teori sosial merupakan refleksi dari fakta sosial, sementara fakta sosial akan mudah dianalisis melalui teori-teori sosial. Teori sosial melibatkan analisis isu-isu yang mencakup filsafat, untuk memberikan konsepsi-konsepsi hakekat aktifitas sosial dan perilaku manusia yang ditempatkan dalam realitas empiris. Charles Lemert (1993) dalam Social Theory: The Multicultural and Classic Readings, menyatakan bahwa teori sosial memang merupakan basis dan pijakan teknis untuk bisa survive.

Teori sosial merupakan refleksi dari sebuah pandangan dunia tertentu yang berakar pada positivisme. Menurut Anthony Giddens, secara filosofis terdapat dua macam analisis sosial, pertama, analisis institusional, yaitu ansos yang menekankan pada ketrampilan dan kesadaran aktor yang memperlakukan institusi sebagi sumber daya dan aturan yang diprodusksi terus-menerus. Kedua, analisis perilaku strategis, adalah ansos yang memberikan penekanan institusi sebagai sesuatu yang direprosuksi secara sosial.


Langkah-langkah Ansos

Proses analisis sosial meliputi beberapa tahap antara lain:

- Memilih dan menentukan obyek analisis

Pemilihan sasaran masalah harus berdasarkan pada pertimbangan rasional, dalam arti realitas yang dianalisis merupakan masalah yang memiliki siginifikansi sosial dan sesuai dengan visi/misi organisasi.

- Pengumpulan data/informasi penunjang

Untuk dapat menganalisis masalah secara utuh, maka perlu didukung dengan data/informasi penunjang yang lengkap dan relevan, baik melalui dokumen media massa, kegiatan observasi maupuan investigasi langsung di lapangan. Re-cek data/informasi mutlak dilakukan untuk menguji validitas data.

- Identifikasi dan analisis masalah

Merupakan tahap menganalisis obyek berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Pemetaan beberapa variabel, seperti keterkaitan aspek politik, ekonomi, budaya dan agama dilakukan pada tahap ini. Melalui analisis secara komprehensif diharapkan dapat memahami substansi masalah dan menemukan saling keterkaitan antar aspek.

- Mengembangkan persepsi

Setelah diidentifikasi berbagai aspek yang mempengaruhi atau terlibat dalam masalah, selanjutnya dikembangkan persepsi atas masalah sesuai cara pandang yang obyektif. Pada tahap ini akan muncul beberapa kemungkinan implikasi-konsekwensi dari obyek masalah, serta pengembangan beberapa alternatif sebagai kerangka tidak lanjut.

- Menarik kesimpulan

Pada tahap ini telah diperoleh kesimpulan tentang: akar masalah, pihak mana saja yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan dirugikan, akibat yang dimunculkan baik baik secara politik, sosial dan ekonomi, serta paradigma tindakan yang bisa dilakukan untuk proses perubahan sosial.


Peran Ansos dalam Strategi Gerakan PMII

Ingat, paradigma gerakan PMII adalah Kritis-Transformatif, artinya PMII dituntut peka dan mampu membaca realitas sosial secara obyektif (kritis), sekaligus terlibat aktif dalam aksi perubahan sosial (transformatif). Transformasi sosial yang dilakukan PMII akan berjalan secara efektif jika kader PMII memiliki kesadaran kritis dalam melihat realitas sosial. Kesadaran kritis akan muncul apabila dilandasi dengan cara pandang luas terhadap realitas sosial, ditunjang dengan basis intelektual, serta memiliki sikap responsibilitas yang kuat terhadap perubahan sosial. Untuk dapat melakukan pembacaan sosial secara kritis, mutlak diperlukan kemampuan analisis sosial secara baik. Artinya, strategi gerakan PMII dengan paradigma kritis-transformatif akan dapat terlaksana secara efektif apabila ditopang dengan kematangan dalam analisis sosial (ansos).
PMII komisariat dakwah

Share this post :
 
Support : Creating Website | bahrun grup | simponi
Copyright © 2011. Suara Muda Kebumen - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by cs
Proudly powered by Blogger