Guruyang sunguh-sunguh mencedaskan anak bangsa para guru pegaiwa (PNS) bersukur adanya sertifikasi dan kenaikan berbagai tunjangan ,tapi guru-guru wiata bakti dan honorer baik di suwata maupun negri masih menyediakan bahan pelajajar dengan biyayah sendiri,tau kah tunjangan mereka perbulan dan tergantun kepala sekolah dan PNS hanya berapa 100-150 tidak lebih dari UMR daerah nya itu pun kadang masih di potong iyuran sosial sebut aja acara hajatan.sisah berapa dia sama-sama mengajar tidak beda dengan PNS kenapa sangat jauh gaji mereka kadang di keluarkan oleh kepala sekolah yang tak sepakat dengan ide dan gagasan mereka kasihan. hal ni yang perlu di per hatikan mendiknas tuk menperhatikan sang guru pendidikan tuk saling semangat mengajar bukan tuk mengajar muridnya di karenakan aji yang mecukupi,gimana anak bangsa mau maju kalo kanya gini terus sangat menperhatinkan generasi muda kita gi mana bangsa mau maju guru aja tidak di perhatikan dengan sunguh-sunguh .
Hentikan pengangkatan honorer dan wiyata bakti baru dan angkat semua yang sudah terdaftar atau setarakan gajimereka tampa ada pembedaan Semoga wajah pendidikan indonesia jalan yang lebih baik Amin dan bisa bersaing dengan bangsa-bangsa dunia lain.
Kalo kita lihat wajah pendidikan tidak mengarah pada negra kita yang negra argraris seharusnya pemerintah meyipakan sekolah-sekolah pertanian perternakan kelautan kalo kita melihat negra kita sendiri negara berbasis industri tapi Negara negara argraris bukan Negara Industri.