@SuaraMuda-Berturut-turut,
Teater Ego Kebumen sepanjang bulan Juni - Juli telah berhasil mementaskan
naskah Tarmiihim, karya; Salim EMDE, Sutradara: Putut A.S, di 3 kota Jawa
Tengah yakni Kebumen pada tanggal 9 Juni 2011 bertempat di Gedung Haji,
Pekalongan pada tanggal 18 Juni 2011 bertempat di Gor Jatayu dan Purworejo 8 Juli 2011
bertempat di Auditorium UMP. Untuk produksi yang kedua ini target tiga kota
telah terlewati.
Suatu hal yang membanggakan, mengingat Teater Ego tercatat sebagai
satu-satunya kelompok teater dari Kebumen yang berhasil melaksanakan produksi
keliling, walaupun tarafnya baru tiga kota. Lebih membanggakan lagi karena
produksi kali dilaksanakan secara murni independent,
dalam arti tidak dibawahi oleh instansi pemerintah apapun, walaupun tetap
didukung oleh beberapa rekan-rekan LSM dan donatur yang tidak mengikat semisal
INDIPT, MASJIDRAYA, dsb. Hal ini sengaja dilakukan sebagai pembuktian bahwa
kesenian dapat hidup dan menghidupi karya-karyanya.
Kali
ini Teater Ego membawa 12 awak dan crew dalam proses Tarmihiim ini, dari sekian
awak tercatat hanya 2 orang yang masih berstatus sebagai mahasiswa, 11 yang
lainnya terdiri dari berbagai macam profesi. Lepas dari munculnya beberapa
catatan dalam diskusi-diskusi selepas pementasan, baik penggarapan maupun
catatan tentang teknis yang masih belum selesai, produksi kali ini memunculkan
beberapa situasi positif terkait perkembangan seni teater di Kebumen dan Jawa
Tengah. Diakui atau tidak, kelompok teater independent
dalam skala daerah masih terbilang jarang, kalaupun ada permasalahan yang
selalu timbul adalah masalah dana yang memang membuat gerak dan langkah mereka
semakin terengah-engah, tidak berlebihan salah satu teaterwan senior Purworejo
yakni Haryanto Djee, menyebut Teater Ego berpotensi menjadi ujung tombak
perkembangan Teater Umum (bukan sekolah ataupun mahasiswa) tentunya bila
terbukti kelompok ini dapat menyelesaikan problem-problem internal dan
eksternalnya.
Keberhasilan
kelompok ini keluar daerah sendiri membawa misi silaturahmi budaya antar daerah
diharapkan menjadi motivasi bagi kelompok kesenian yang lain untuk terus berada
di jalan proses dan kreatifitas. Hal ini akan membawa dampak yang positif bagi
pengenalan daerah asal. Bagi instansi yang berwenang harus tanggap melihat
potensi ini, karena promosi budaya dan pariwisata akan dapat mencapai
sasarannya. Ini terbukti, pasca pementasan teater ego, kelompok-kelompok teater
dari dua kota Purworejo dan Pekalonganpun tertarik untuk bertamu ke kota
Kebumen.
Bila ditanya target Teater Ego ke depan, Putut A.S menjawab; “target internal kami bisa membenahi sistem administrasi di dalam, adapaun agenda eksternalnya kami berencana pentas di Ibukota pada akhir tahun atau tahun depan, ada teman di Jakarta sudah siap memfasilitasi, tinggal konsentrasi pada garapan