Kebumen- Sertifikasi guru yang dilakukan sejak Tahun lalu, dianggap
belum memperlihatka imbasnya bagi peningkatan kualitas pendidikan.
Ketua Forum Guru Swasta
(FORGUSTA) Khotimul Hasan, S. Pd. I mengatakan, pengamatan forgusta dari
beberapa sekolahan. Terkait sertifikasi guru, kata dia, sama sekali tidak
berdampak untuk peningkatan kualitas pendidikan.
Berdasarkan data dari
forgusta, dari beberapa guru yang telah mendapatkan sertifikasi, mereka justru
malah menggunakannya untuk berangkat haji atau membeli barang-barang rumah
tangga lainnya. “Padahal dari segi kualitas sebagai tenaga pendidik malah tidak
dipentingkan” ujar Khotimul Hasan.
Khotimul Hasan
menambahkan, sertifikasi guru hendaknya perlu dikaji da diperbaiki. Pada
awalnya tujuan sertifikasi guru adalah untuk meningkatkan kualitas, tetapi
lantas disalahartikan hanya untuk mengejar honor. Dari beberapa guru yang
mendapatkan sertifikasi, bahkan banyak dari mereka yang tidak bisa
mengoperasikan komputer.
“Forgusta berharap,
agar sistem sertifikasi lebih ditekankan pada peningkatan kualitas dan
kepribadian guru agar adanya sertifikasi tersebut tidak disalahartikan oleh
guru yang telah mendapatkan sertifikasi,”tandasnya.
Purwadi (37) warga desa
Kalirejo,kecamatan Kebumen yang anaknya masih duduk dibagku SMP dan SMA
mengaku, kualitas pendidikan ditempat anaknya bersekolah tersebut, masih tetap
sama baik sebelum maupun sesudah sertifikasi.
Menurut Purwadi,
kemampuan guru seperti tidak ada peningkatan, Yang meningkat hanya gajinya
saja, sedangkan gaji yang diterimanya tersebut justru disalahgunakan. Ada yang
untuk membangun rumah, membeli motor,bahkan untuk pergi haji. “Seharusnya bagi
guru yang telah disertifikasi tersebut harus sadar kalau tanggungjawabnya lebih
besar untuk meningkatkan pendidikan. Bukan malah hanya untuk berfoya-foya
menerima gaji Pegawai Negeri Sipilnya,” ungkap Purwadi.