Kebumen, 10 Maret 2010, Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) STAINU Kebumen bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kabupaten Kebumen dan Kantor Kementrian Agama Kebumen menyelenggarakan Seminar dan Workshop tentang Metode Cepat
Menerjemahkan Al Quran Sistem 40 Jam bertempat di Aula Setda pada tanggal 9-10 Maret 2010. Pemateri acara tersebut KH Ahmad Kholil, SQ dari TPPTQ Masjid Istiqlal dan Drs. Mohammad Khoerul Anam, M.Ag Lembaga Pendidikan Ilmu Al Qur'an (LPIQ) Nasional Salim Wazdy, M.Pd. sekretaris panitia mengatakan dasar pemikirin acara ini bahwa pembelajaran membaca Al Quran dalam sejarah telah mengalami beberapa inovasi, mulai dengan metode Baghdadi, Iqra’, Qira’ti dan lain-lain. Berbagai metode tersebut telah terbukti sukses sehingga kuantitas membaca Al Qur’an dikalangan masyarakat semakin meningkat. Kualitas membaca Al Quran juga semakin baik dalam penguasaan tajwid, tilawah sampai pada hafalan. Peningkatan kuantiĆtas dan kualitas tersebut sudah seharusnya ditingkatkan pada pemahaman Al Quran yang mulai dari memahami arti atau penerjemahan. Permasalahannya karena Al Quran berbahasa Arab, sehinga hanya sedikit orang yang paham. Belajar bahasa Arab dengan tujuan untuk mampu menerjemahkan Al Quran biasanya rumit dan membutuhkan waktu yang lama karena harus mondok di pesantren atau harus belajar sampai ke perguruan tinggi Islam. Rumit dan waktu yang relatif lama menyebabkan orang malas dan hanya sedikit yang mampu untuk menerjemahkan dan memahami Al Quran.
Melihat realitas tersebut LP3M STAINU Kebumen, Dinas Dikpora dan Cantor Kementrian Agama Kebumen meminta bantuan TPPTQ Masjid Istiqlal bersama-sama Lembaga Pendidikan Ilmu Al Qur'an (LPIQ) Nasional untuk memberikan materi tentang Program Terjemah Al Qur'an Sistem Paket 40 jam. Program ini diharapakan mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas masyarakat dalam memahami Al Qur’an.
Tujuan pelaksanaan acara ini menurut Drs. HM. Sholeh, ketua LP3M STAINU Kebumen adalahpertama meningkatkan kesadaran dan kualitas umat Islam terhadap pemahaman isi kandungan Al Qur'an sebagai pedoman hidupnya. Kedua, menyiapkan insan-insan Qur'ani yang mampu menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam segala aspek kehidupan.Ketiga, sebagai upaya memakmurkan Masjid sebagai sarana ibadah dan peningkatan aktifitas para jamaah dalam kajian Islam.
Drs. KH Bambang Sucipto, M.Pd.I dalam sambutannya sebagai Ketua STAINU sekaligus Kepala kantor Kementrian Agama kabupaten Kebumen mengatakan pemasyarakatan pemahaman Al Quran harus digalakkan. Saya sebagai Kepala kantor Kementrian Agama Kebumen dan sebagai Ketua STAINU berperan dalam kebijakan bersama Bupati, dan para peserta para guru agama Islam SD dan MI adalah pasukan yang luar biasa yang harus bekerjasama secara sinergis demi suksesnya masyarakat Kebumen yang Qurani.
Bupati Kebumen KH Mohammad Nashirudin Al Mansur menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi lepada LP3M STAINU Kebumen seminar dan workshop kali ini. Saya sebagai bupati dan segenap kaum muslimin di Kebumen, tentu sangat bersyukur dan menyambut baik metode penerjemahan Al Quran sistem 40 jam. Terjemah Al Quran merupakan jalan masuk memahami Al Quran, baru kemudian ke Tafsir Al Quran. Penerjemahan Al Quran sistem 40 jam merupakan belajar menerjemahkan Al Quran cara cepat dibandingkan dengan system di lembaga pendidikan Islam tradisional, dimana untuk dapat menerjemahkan Al Quran harus belajar ilmu alat semisal mulai kitab Jurumiyah sampai Alfiyyah ibnu Aqil dengan waktu bertahun-tahun.
Selanjutnya bupati menyampaikan penerjemahan Al Quran sistem 40 jam harus kita hargai sebagai karya anak bangsa bagi pencerdasan spiritual Amat, bangsa, dan negara. Sistem ini, menambah khazanah intelektual umat Islam di Indonesia di bidang pembelajaran Al Quran. Melalau program penerjemahan Al Quran sistem 40 jam diharapkan kaum muslimin dapat meningkatkan koalitas pemahaman, penghayatan, dan pengamalan Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Saya yakin, pembangunan yang dijiwai oleh nilai-nilai Al Quran dapat menghantarkan lepada cita-cit pembangunan yang diridhai Allah SWT yaitu baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur.