Suara Muda Kebumen |
@SuaraMuda-Pasar bebas menekankan
bahwa desa menjadi sasaran pangsa pasar besar perusahaan dunia. Desa menjadi
sasaran utama jiwa konsumerisme dari produk perusahaan, tanpa melihat warga
desa miskin atau kaya, pejabat atau bukan pejabat rakyat biasa atau rakyat
jelata. Pasar bebas ini menjadi tantangan bersama untuk menjawab itu semua
dengan untuk berwirusaha secara bergotong royong menjual hasil karya untuk
menjadi pelaku usaha, bukan pembeli saja.
Desa
di negeri China, Amerika, Timur tengah. Afrika sama dan desa di Kebumen sama
saja. Yakni desa menjadi sasaran penjualan pasar bebas. Pada zaman pasar
perdagangan bebas ini yang sudah berjalan 10 tahun lalu. Kita warga desa
menjadi pembeli atas hasil karya produk luar. Produk hasil perusahaan kelompok
pemodal besar (big kapital), dengan harga murah, instan, mudah didapat kredit
atau utang,sampai dengan modal KTP pun kita bisa mendapatkan barang pasar bebas
tersebut.
Masyarakat
Kebumen dengan jumlah penduduk 1,23 juta jiwa pada tahun 2011 ini, angka
pengangguran cukup tinggi usia kerja 18-35 tahun sekitar 30 % dari tamatan
sekolah baik (SD,SMP dan SLTA, SMK). Dari jumlah angkatan kerja 90 persen
setelah tamat mereka bekerja ke luar daerah Kebumen kota besar dan luar negeri.
Masyarakat Kebumen dianggap Kebumen tidak bisa memberikan lapangan kerja sesuai
dengan ijazah dan ketrampilan pendidikan sekolah di Kebumen.
SMA,
SMK (SMEA dan STM) menjadi minta yang cukup tinggi di daerah pesisir pulau Jawa
ini, setelah tamat pasti mencari kerja. Bukan membuka lapangan kerja
berwirausaha, menjadi kuli perusahaan dan mental manut ing kahanan tatanan ekonomi kapital indistri kota. Mereka pencaker
(pencari kerja) angkatan kerja tidak betah dan harus pergi dari Kebumen. Ada
perusahaan industri yang menampung tenaga kerja itupun relatife kecil dan
kadang dibawah UMK (upah minimum Kab. Kebumen .(Rp760.000,-).
Kebumen
dengan basik pertanian ini memang belum digarap apalagi dilirik serius untuk di
kembangkan menjadi wirausaha, pertanian Kebumen. yakni; pertanian sawah (padi,
palawija, sayur mayur), ada pula pertanian ladang kelapa, melinjo, ubi kayu,
ketela pohon, ubi , pertanian gunung (karet, pinus, sengon, maoni dan jati).
Sebenarnya ada potensi kekuatan yang besar untuk dikembangkan potensi alam
Kebumen, tetapi karena mental budaya masyarkat kita belum bisa menjawab, karena
akibat daripada modernisasi dan cara berpikir kita masih tetap bermental menari
kerja kuli bukan wirausaha).
Kabupaten
Kebumen 10 persen demografis berada di kota, (Prembun, Kutowinangun, Kebumen, Karanganyar,
Gombong) dari 465 desa 15 kelurahan ini. 90 persen tinggal di perdesaan, yang
mayoritas menjadi sebuah kekuatan besar untuk menanamkan jiwa wirausaha
pertanian di Kebumen. Sudah ada kelompok masyrakat yang terorganisir kelompok tani
desa, ibu PKK desa, pemuda desa, remaja masjid desa dan sekolah-sekolah SD dan
SMP di desa umum yang semuanya merupakan sebuah kekuatan SDM untuk digerakan
menjadi pelaku wirausaha sejati.
Secara
nyata Kebumen dalam perolehan pembangunan mengandalkan sector pajak atas
kepemilikan tanah, dan pajak retribusi barang dan kendaraan. Seharusnya untuk
menggenjot PAD Kebumen pertanian perlu menjadi pendapatan utama,pertanian belum
menjadi unggulan dan prioritas pendapatan untuk membangun daerah Kebumen yang
masih miskin no- 3 Se Jawa Tengah ini.
Ada
kekuatan industri kecil di Bandungseruni. Ada usaha, kesed di Buluspesantren,
ada hasil melinjo di pantai selatan, ada kelapa, gula, kedelai dan padi, selain
itu juag ada buah pepaya, sayur mayor, jeruk dan semangka.
Di
Kebumen bagian utara ada pegunungan yang kaya, dari Kebumen Timur perbatasan
dengan Purworejo Poncowarno, Alian, Karangsambung, Pejagoan utara, Karanggayam,
Karanganyar, Rowokele sampai dengan Rowokele perbatasan dengan Banyumas. Daerah
pegunungan utara ini daerah pegunungan ada hasil hutan: kayu maoni, jati, karet
pinus, selain itu rempah-rempah (jahe, kunyit, lengkuas, dan laos) ada pula
singkong ubi kayu, ketela pohon dan ubi-ubian lainnya.
Sementara
di pesisir daerah Urut Sewu Kebumen yang dibatasi oleh lauta pantai bernama
Samudera besar samudera hindia (Samudera Indonesia) panjang pantai 7 kecamatan
di Selatan Kebumen sampai barat Kebumen mulai dari Mirit, Ambal,
Buluspesantren, Klirong, Petanahan, Puring, Buayan dan Ayah) ada ikan dari
pantai Suwuk, Menganti, Ayah dan Petanahan. Yang jelas menghasilkan kekuatan
ekonomi pesisir dan lading pantai yang menghasilkan tanaman pangan seperti
kelapa, melinjo, semangka dan padi dan pariwisata alam dan gua.
Sementara
itu dibagian tengah (Kutowinangun, Kebumen, Pejagoan, Sruweng, Adimulyo, rata -
rata pertanian dan perdagangan industri genteng. Diwilayah ini masyarakatnya
petani dan tetap melakukan perdagangan, Karena di lalui jalan besar utama yang
menghubungkan jalur lintas Jawa Selatan Jogja- Bandung dan Jogjakarta-Jakarta.
Desa di Kebumen rata pencaharian hidup orang desa disini berdagang dan membuat
produk pertanian yang merupakan hasil kekayaan alam.
Memang
Kaya benar daerah Kebumen… !!!!, dan kita optimis dengan wirausaha hasil dari kekayaan
alam Kebumen berupa pertanian, ladang dan pegunungan, dengan tekad jiwa wirausaha
yang kuat menjadikan sebuah peradaban baru Kebumen, yakni jiwa wirausaha berbasis
akan menjadi daerah sentra penghasil produk dalam rangka menambahkan nilai
kesejahteraan masyarakat Kebumen, yang otomaits mengisi pembangunan di era
pasar bebas. …..” Mulai dari sekarang
mari ber-wiraswasta,, dengan modal kecil, dengan sistem gotong koperasi agar
kedaulatan ekonomi rakyat petani desa Kebumen tercapai...”
Oleh: Eko Wahyudi