KEBUMEN, Gerakan Pemuda adalah
gerakan yang energik, penuh dengan kesemangatan, dan yang lebih penting
idealisme mendominasi. Ketika Gerakan
PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) tergabung dengan Aliansi Masyarakat
Marginal (20/3) telah diterima, masuk ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat
(DPRD)Kebumen, dan diterima oleh Ketua Dewan Ir. Budi Hianto Susanto terkait
dengan penolakan kenaikan BBM, juga hadir pula beberapa anggota dewan yang lain
dari Fraksi Golkar, dan Fraksi PPP. Suasa cukup tegang, karena para mahasiswa
terus meneriakan yel-yel tolak BBM naik, dan beberapa kali melantunkan lagu
kebangsaan yang telah mereka gubah dengan cara mereka sendiri dengan lirik lagu
pemerintahan sekarang tidak berkeadilan, liberalis, serta hanya menindas rakyat
bawah. Suasana agak sedikit mereda ketika ada komentar dari ketua Dewan DPRD
Kebumen, diapun turun dari podium dewan langsung turun kebawah membaur dengan
para pendemo.” Akan kami perjuangkan ke DPRRI Pusat , Kami sepakat dan
sependapat dengan para adik-adik pendemo, bahwa kami menolak atas kenaikan BBM
sekarang, karena implikasinya akan jelas mempengaruhi segala aspek ekonomi
secara Nasional, dan masyarakat miskin akan lebih sengsara lagi, masyarakat
kita akan seperti apa kedepan, sekarang saja sudah susah, akan lebih dibaut
susah lagi.”Katanya.
Kemudian disusul lagi anggota
dewan yang lain Muhsinun dari Fraksi PPP.”Kami juga sependapat menolak kenaikan
BBM sekarang, politik pemerintahan sekarang kalau saya bilang, politik
Liberalisme dan cenderung skularisme, mudah-mudahan BBM tidak jadi naik.”Katanya.
Namun ternyata dari semua
dukungan baik ketua Dewan maupun anggota Dewan yang lainnya, mereka akan
memperjuangkan hingga ke tingkat pusat, karena bagi PDIP maupun PPP sudah ada
intruksi dari pusat untuk dengan tegas menolak atas kenaikan BBM, hingga ke
kader-kader yang paling bawah.
Sontak pimpinan demo Maulana
Abdulloh, memotong pembicaraan Dewan .”Intruksi-intruksi ! Kami datang
menghadap ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Kebumen, jadi jangan
bicara soal Fraksi dan kepartaian, tempat ini ruang sidang dewan yang
terhormat, harus berbicara atasama dewan bukan atas nama fraksi dan partai,
kami tidak minta kesepakatan dengan PDIP atau PPP. Kami hanya minta kesepakatan
dengan DPRD Kabupaten Kebumen”Ujarnya.
karena
baik ketua dewan dan beberapa anggota dewan yang lainya ngga ada yang mau
berbicara dan mendukung atas nama dewan DPRD Kabupaten Kebumen, akhirnya dengan
lantang pendemo membubarkan diri dengan nada.”Kami kecewa, dan akan terus bikin
gerakan hingga BBM tidak lagi dinaikan