Wonosari-Wadasmalang yang sedang dibangun Pemkab
Kebumen, disambut gembira warga Kecamatan Sadang. Tidak berlebihan karena
selama ini, untuk menuju Kota Kebumen, warga tidak memiliki pilihan lain
kecuali melalui Karangsambung-Mertokondo.
"Realisasi pembangunan ruas jalan Wonosari-Wadasmalang
sudah sangat lama dinanti. Jalan itu akan meningkatkan mobilitas warga. Apalagi
jarak ke Kebumen akan menjadi lebih singkat dibanding harus melalui
Karangsambung," kata Kepala Desa Wonosari, Boimun, Rabu (23/10/2013).
Bagi warga Sadang, jalan Wonosari-Wadasmalang menjadi jalur alternatif untuk menuju Kota Kebumen melalui Krakal Kecamatan Alian. Warga menyambut gembira karena jika ke Kota Kebumen melalui jalan itu, akan mempersingkat jarak sekitar 5 kilometer dibanding harus melalui Karangsambung. Selain itu, Sadang-Karangsambung-Mertokondo, kerap mengalami gangguan akibat tertutup longsor ketika musim hujan.
"Jika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada jalur
Sadang-Karangsambung-Mertokondo, maka wilayah Sadang masih tetap bisa dijangkau
melalui Krakal-Wadasmalang-Wonosari," jelas Kepala Bidang Bina Marga Dinas
Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Kebumen, Haryono Wahyudi ST MT.Bagi warga Sadang, jalan Wonosari-Wadasmalang menjadi jalur alternatif untuk menuju Kota Kebumen melalui Krakal Kecamatan Alian. Warga menyambut gembira karena jika ke Kota Kebumen melalui jalan itu, akan mempersingkat jarak sekitar 5 kilometer dibanding harus melalui Karangsambung. Selain itu, Sadang-Karangsambung-Mertokondo, kerap mengalami gangguan akibat tertutup longsor ketika musim hujan.
Hanya saja, pembangunan ruas Wonosari-Wadasmalang masih menyisakan jembatan di atas Sungai Luk Ulo yang belum jelas kapan dibangun. Jembatan itu yang akan menghubungkan jalan dari arah Krakal dengan jalan yang ke arah Karangsambung. Wahyudi mengakui belum ada anggaran untuk membangun jembatan yang panjangnya sekitar 60 meter itu. Namun anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 4 miliar, sudah diusulkan ke pemerintah pusat dan provinsi. (Suk/krjogja)
Sumbur beritakebumen