Pertanian Kebumen |
@SuaraMuda-Bangsa kita pada awal
sebelum penjajahan adalah bangsa yang subur, makmur, dan jaya. Negara kita
terkenal sampai ke eropa karna rempah-
rempah yang dihasilkan mempunyai kualitas
yang tinggi dan tidak ada yang mampu menyainginya.
Untuk itu banyak Negara dari
eropa maupun asia berlomba-lomba untuk datang keindonesia guna mendapatkan
rempah-rempah yang banyak dengan kualitas tinggi. Mereka berdatangan
keindonesia dari berbagai arah, baik dari jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,
maupun dari benua Australia.
Pada awal kedatangan
bangsa asing, mereka hanya ingin membeli rempah-rempah dari Indonesia, namun demikian setelah mengetahui
bagaimana rempah-rempah dari Indonesia,
mereka berniat tinggal lebih lama di Indonesia untuk memonopoli
rempah-rempah. Tidak hanya menginginkan rempah-rempah, mereka juga ingin
menjajah Negeri ini yang terkenal sangat subur dan kaya akan hasil alam.untung
tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, itulah pepatah yang mungkin cocok
untuk menggambarkan keadaan
Negara kita pada saat itu, karna dinegeri ini
banyak sekali peperangan untuk memperebutkan kekuasaan maka banyak para
penjajah yang memanfaatkanya untuk kepentingan pribadi dengan saling mengadu
domba antar rakyat pribumi.
Seiring waktu berlalu
penjajahan telah usai, Negara kita telah merdeka dari penjajahan dalam bentuk
kekerasan dari bangsa lain, namun tidak berarti bangsa kita terlepas dan
terbebas dari kemiskinan, karna meskipun Negara kita terkenal subur dan makmur
dari sejak zaman majapahit, namun kenyataan sekarang tidak dapat kita pungkiri
bahwa banyak rakyat kita yang hidup dibawah garis kemiskinan.mereka tinggal dan
hidup dibawah kolong jembatan dan di bantaran sungai-sungai ibukota.
Sangat ironis memang,
dinegeri yang agraris dan hidup dari hasil pertanian, banyak penduduk yang
masih kekurangan pangan dan bahkan kelaparan.mereka jauh dan taktersentuh akses
program pemerintah yang mengembor-gemborkan kemakmuran akan kesejahteraan
pangan, sandang, papan, dan kesehatan warganya.
Kenyataan ini dapat kita lihat
dari tanyangan beberapa media elektronik yang memperlihatkan betapa sebagian
penduduk kita harus hidup dengan tidak layak dinegeri sendiri dengan fasilitas
kemerdekaan dari penjajah.dari beberapa cuplikan yang diperlihatkan dengan
setingan kehidupan yang apa adanya tanpa adanya manipulasi demi kepentingan
pihak-pihak tertentu, dapat kita lihat betapa mereka harus bekerja dengan
sangat keras untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup makan sehari-hari.
Sangat disayangkan
mengapa masih ada saudara kita yang hidup lebih tidak dari kita, siapa yang
harus kita salahkan dalam hal ini, apakah kita salahkan pemerintah dengan
segala program yang telah dibuat, ataukah kita salahkan tuhan yang telah
membuat dan mengatur hidup kita.
Sedikit saran untuk
pemerintah yang mungkin dapat memperbaiki keadaan masyarat kita kedepan menjadi
lebih baik, dan tidak ada yang kekurangan dalam segala hal, baik dalam hal
sandang, pangan, papan, maupun kesehatan.
Datalah penduduk sampai
pelosok-pelosok daerah, karna pemerintah tidak mungkin memberikan tunjangan
uang secara rutin maka hal ini dapat disiasati dengan memberikan pembinaan dan
keterampilan dalam segala bidang bagi
penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan.setelah hal ini tercapai maka
adakanlah monitoring secara berkala terhadap kegiatan yang ada, adakan
perbaikan ataupun perubahan dengan melihat hasil yang dicapai agar kita dapat
menentukan bagaimana selanjutnya kita melangkah dengan menyertakan para
penduduk dibawah garis kemiskinan untuk ikut mensukseskan pembangunan disegala
bidang, terutama perekonomian daearah.
Kesimpulannya adalah
pemerintah perlu lebih giat memberikan ketrampilan pada penduduk yang mengalami
banyak ketertinggalan dalam berbagai hal, agar mereka mampu mandiri secara
ekonomi.
Pembinaan secara rutin dan berkala dari segala lapisan masyarakat
tanpa membedakan status social maupun non social.mungkin hal ini akan sangat
membantu para penduduk Indonesia untuk bangkit dari kemiskinan yang membelenggu
dan menghindarkan bangsa kita dari kapitalisme perbudakan anak-anak bangsa
dinegeri sendiri.
SATU BANGSA KU, SATU
NEGARA KU, MAJULAH INDONESIA. Oleh Fatma Waty Mahasiswa Stainu Kebumen