@SuaraMuda-Medengar kata sertikasi pendidikan untuk guru-guru salah masih salah program, perlunya di evaluasi lagi sebelum terlalu menbuat bnayak maslah dan diskriminasi untuk sesama guru lainya. Sertikasi memang menghargai seorang guru tampa jasa itu benar tapi masih salah sasaran untuk pemberianya.
Apakah sertifakai menjawab perubahan pendidikan tidak kalo kita lihat bersama maslah sertifikasi menbuat maslah cemburu sosial dan diskriminasi sesama guru lainya, apa lagi kebanyakan yang dapat sertifikasi guru-guru yang sudah negri dan itu jelas gnaji bulanya, koh masih di tmabah lagi sertifikasi. kasih donk guru-guru muda-muda yang benar mengajar waktu sama hari sama, sama-sama mencerdasakan anak bangsa masih di diskriminasi dengan gaji dan status yang sangat jauh,.
Banykan dengan wak sama-sama satu bulan, waktu sama hari sama, gaji berbeda sangat jauh antar PNS dan gaji GTT atau mnegabdi, PNS mencapai Rp. 2700.0000 hinga 3 juta sedangkan guru muda atau non PNS hanya gaji Rp.150 hingga 200 ribu. buat beli bensin aja habis , kenapa pemerintahmasih mau menberikan pada PNS dengan sertifikasi dua kali lipat gaji. ini tidak masuk akal juga kebijakan yang goblog dan penuh politik yang tidak melihat dampak dan akibat anak didik dannasib-nasib guru suasta.
Hal ini segara di evaluasi lagi terkait sertifikasi dan nasib guru non PNS dan guru muda yang sama mendidik anak bangsa. bagi mana bisa sesuai dan kebijakan UMK atau logika dalam menberi honor pad guru-guru non PNS. kalo para pemegang kebijkan bisa melihat dengan hati, mata, rasa dan mengunakan logika dan kecerdasan sebuah kebijkan negri nini buat anak didikan dan guru tak jadi korban.
Tahun 2010-2011 banyak seryifikasi yangmsauk kalangan PNS menyebakan sebuah keburukan pendidikan di negri ini , uang sertifikasi di pakai bukanya untuk menambah ilmu guru yang dapat tapi buat kemewahan, duniawi yang menbodohkan, beli mobl, naik haji, banguan rumah, cari istri lagi, dan selingkuhan. bisa dilihat di data pengadilan agama dimana saja banyak yang cerai dari guru sertifikasi baik laki-laki dan perempuan. karena banyak unag salaingmenyepelekan dan saling meng hujat. berpa hasil penamatan dan realita yang ada di negri ini.
Untuk kebijakan guru segera di ubah dan tak ada kata diskriminasi buat guru tampa tanda jasa. ada persinden, mentri, propesor, doktor, pembangunan negara semua ber awal dari guru, perhatikan lah wahai para pemegang kebijakan nasib guru dengan logika dan rasa. jangan gunakan dengan proyet dan kepentingan pribadi , Kebumen 5 Januari 2012 Suara -muda menangis melihat realita ini.
Apa kita harus tetap percaya dengan kebijakan para peminpin, apakah guru di angapa robot saja, robotpun mahal harga buat merakit dna menbuat. jangan angap guru menjadi robot mainan mu para pejabat negri ini. juga hargai seprti robot. yangngajar di luar negri dia pun mahal haraga untuk di gaji itu guru robot bukan manusia ..?
Apakah sertifakai menjawab perubahan pendidikan tidak kalo kita lihat bersama maslah sertifikasi menbuat maslah cemburu sosial dan diskriminasi sesama guru lainya, apa lagi kebanyakan yang dapat sertifikasi guru-guru yang sudah negri dan itu jelas gnaji bulanya, koh masih di tmabah lagi sertifikasi. kasih donk guru-guru muda-muda yang benar mengajar waktu sama hari sama, sama-sama mencerdasakan anak bangsa masih di diskriminasi dengan gaji dan status yang sangat jauh,.
Banykan dengan wak sama-sama satu bulan, waktu sama hari sama, gaji berbeda sangat jauh antar PNS dan gaji GTT atau mnegabdi, PNS mencapai Rp. 2700.0000 hinga 3 juta sedangkan guru muda atau non PNS hanya gaji Rp.150 hingga 200 ribu. buat beli bensin aja habis , kenapa pemerintahmasih mau menberikan pada PNS dengan sertifikasi dua kali lipat gaji. ini tidak masuk akal juga kebijakan yang goblog dan penuh politik yang tidak melihat dampak dan akibat anak didik dannasib-nasib guru suasta.
Hal ini segara di evaluasi lagi terkait sertifikasi dan nasib guru non PNS dan guru muda yang sama mendidik anak bangsa. bagi mana bisa sesuai dan kebijakan UMK atau logika dalam menberi honor pad guru-guru non PNS. kalo para pemegang kebijkan bisa melihat dengan hati, mata, rasa dan mengunakan logika dan kecerdasan sebuah kebijkan negri nini buat anak didikan dan guru tak jadi korban.
Tahun 2010-2011 banyak seryifikasi yangmsauk kalangan PNS menyebakan sebuah keburukan pendidikan di negri ini , uang sertifikasi di pakai bukanya untuk menambah ilmu guru yang dapat tapi buat kemewahan, duniawi yang menbodohkan, beli mobl, naik haji, banguan rumah, cari istri lagi, dan selingkuhan. bisa dilihat di data pengadilan agama dimana saja banyak yang cerai dari guru sertifikasi baik laki-laki dan perempuan. karena banyak unag salaingmenyepelekan dan saling meng hujat. berpa hasil penamatan dan realita yang ada di negri ini.
Untuk kebijakan guru segera di ubah dan tak ada kata diskriminasi buat guru tampa tanda jasa. ada persinden, mentri, propesor, doktor, pembangunan negara semua ber awal dari guru, perhatikan lah wahai para pemegang kebijakan nasib guru dengan logika dan rasa. jangan gunakan dengan proyet dan kepentingan pribadi , Kebumen 5 Januari 2012 Suara -muda menangis melihat realita ini.
Apa kita harus tetap percaya dengan kebijakan para peminpin, apakah guru di angapa robot saja, robotpun mahal harga buat merakit dna menbuat. jangan angap guru menjadi robot mainan mu para pejabat negri ini. juga hargai seprti robot. yangngajar di luar negri dia pun mahal haraga untuk di gaji itu guru robot bukan manusia ..?