Walo zaman sudah maju dengan segala permainan elektroniknya dan permainan digital serba cangih, tapi pemuda dan pemudi Desa Bandungsruni Kecmatan Kebumen ini, masih tetap saja tak mau meningalkan permainan tingalan nenek moyang dulu , yang di buat perlombakan di kalang remaja masjid dan santri di acara keagamaan.
Kali ini mengenalkan sebuah tambir/tampah yang terbuat dari anaman bambu. yang dulu di pake nenek moyang sebagai tempat makanan, dan sering di pake di pondok-pondok pesantren sebagai tempat dasar makan/piringnya, siapa yang engga kenal dengan namanya tambir atau tampah dalam bahasa jawanya. hampir semua rumah orang dulu punya, yang sekarang sudah di modifikasi dengan barang plasti, yang berbahaya biaa buat dasar makan nasi atau makanan karena mengadung zat kimia.
Kali ini tambir ini bukan untuk makan tapi buat lomba pertandingan, tambir di atas kepala sebagai perseimbangan siapa masuk garis finis, tampa ada yang jatuh di katakan pemenang dari lomba. yang paling asik di lomba ini adalah kebersamaan mengenal lagi alat-alat tradisional nenek moyang yang serba alami dan memafaatkan alat-alat rumah tangga dari yang ada di sekitar lingkungnya, sehat untuk di pakai apapun. kawan..? masih banyak lagi permainan lainya. di acra ke agamaan di desa bandung sruni tunggu lanjutnya kawan yuh ..?
