Berlatar kegelisahan tersebut, kemudian kalangan muda NU yang dimotori oleh LAKPESDAM (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) NU Kebumen, berinisiatif membuat ruang publik untuk saling bersilaturahmi dan berdialog mengenai bangsa. Dengan slogan, menguatkan nahnuniyah menepis ananiyah, forum ini berusaha merangkul semua kalangan untuk duduk bersama untuk memikirkan persoalan umat dan bangsa.
Lauching NahNUniyah akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Salafiyah Wonoyoso yang merupakan tempat awal munculnya NU di Kebumen. Pada nahNUniyah yang pertama, mengusung tema ‘Pesantren Sebagai Basis Budaya Bangsa‘. Tema tersebut akan diulas oleh KH. Aguk Irawan MN (seorang sastrawan, pengurus Lesbumi Yogya dan kandidat Doktor dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) yang dalam acara didaulat untuk mengisi orasi budaya. Dengan kapasitasnya sebagai santri, akademisi, dan budayawan, diharapkan mampu untuk membangkitkan semangat pesantren untuk eksis di tengah hantaman zaman. Selain itu, penguatan karakter kebangsaan pesantren juga menjadi penting untuk diungkap supaya masyarakat santri lebih yakin terhadap tradisi yang selama ini masih berlangsung.
Selain itu, nahNUniyah juga mengangkat budaya pesantren dengan menampilkan musik pesantren antara lain dari komunitas sanggar ilir, teater gerak, rebana santri, dan sebagainya. Lantunan sya’ir puisi juga akan ditampilkan sebagai bentuk apreasiasi budaya terhadap para sastrawan pesantren Kebumen. Acara yang akan berlangsung pada tanggal 28 April 2012 (pukul 19.20 sampai selesai) ini akan melibatkan PCNU Kebumen beserta badan otonomnya, para budayawan, kalangan pesantren, Pemda, dan sebagainya.
