Suara Muda
Headlines News :
Home » , , » Festival Dalang Anak 2015 Banjarnegara

Festival Dalang Anak 2015 Banjarnegara

Written By Bahrun Ali Murtopo on December 21, 2015 | 12/21/2015




“Bawono Kebuja” Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen dan Jogjakarta’ ini, digelar selama 2 hari; 15-16 Desember 2015.

Pada hari pertama menampilkan 1 peserta dari Banjarnegara dan 4 peserta dari Kebumen. Banyak catatan menarik saat mencermati unjuk kebolehan dalang anak partisipan lomba dengan kriteria penilaian mencakup 3 aspek utama. Eksploor kepiawaian melalui organ tubuh seputar mulut, tangan dan kaki; menjadi fokus dewan yuri yang terdiri dari 3 orang yang ditunjuk penyelenggara.
Festival Dalang Anak 2015, dibuka hari Selasa [16/12] oleh Pejabat Sekdes Merden mewakili unsur pemerintahan desa; benar-benar menarik perhatian publik. Demikian pula bagi Dewan Kesenian Daerah [DKD] Kebumen yang mengambil konsekuensi dengan mengirimkan kontingen, terdiri dari 4 dalang anak berikut pendamping, pelatih, waranggana dan beberapa wiyaga pengiring. Padahal bagi DKD Kebumen sendiri dalam urusan realisasi program-programnya, tak ada dukungan dana operasional sepeser pun dari pemerintah.
Keempat dalang anak yang jadi duta seni pedalangan mewakili Kebumen  itu adalah Kethug Guritno, Bambang Priambodo, Gilang Wibisono dan Alfian Dwi Saputro. Keempatnya merupakan hasil seleksi 11 dalang anak beberapa hari sebelumnya, dan berlatih pendalaman materi lomba di padepokan “Sehat Medika” milik R. Suman yang notabenenya adalah Ketua Pepadi Kebumen.
Sedangkan Ketua Umum DKD Kebumen, Pekik Sat Siswonirmolo mengakui pengiriman kontingen ke Lomba Dalang Anak 2015 di Banjarnegara ini merupakan salah satu program lembaga daerah yang diketuainya, meskipun jajaran Pengurus DKD periode sekarang belum dilantik karena kendala seputar internal birokrasi daerahnya yang tak kunjung beres. Tantangan lain yang memprihatinkan fungsi dan kinerja DKD Kebumen adalah bahwa lembaga ini mengalami sindrom zero-budgeting untuk tahun 2015; selain juga tak punya sekretariat yang merupakan kebutuhan vital kelembagaan.
Catatan Apresiatif
Lomba Dalang Anak 2015 jadi ajang untuk menguji seberapa konsisten DKD Kebumen merealisasikan agenda programnya. Tetapi di dalam pengertian itu, regenerasi seni pedalangan daerah memang menjadi problematika tersendiri. Catatan yang dapat dihimpun dari event Lomba Dalang Anak 2015 yang difasilitasi oleh Rumah Budaya Nagasasra di Banjarnegara, nampaknya, dapat menjadi tonggak yang cukup penting.
Kiprah penampilan dalang anak dari 4 daerah setidaknya cukup bersyarat untuk dihadapkan pada problem regenerasi seni pedalangan tradisional.
Tiga lakon pendek yang disiapkan penyelenggara, Jabang Tetuko, Babad Alas Wanamarta dan Dewaruci memang menarik untuk dijadikan bahan eksplorasi yang memenuhi visi berkesenian dalam dua aspek; sebagai tontonan dan tuntunan.
Performa para dalang anak di event ini memang unik dan fenomenal. Terlebih bila mau dicermati lebih dalam dari bagaimana dalang anak mempertunjukkan kepiawaiannya dalam mendekati terpenuhinya kriteria penilaian normatif dalam suatu lomba; maka itu lah substansi dari catatan apresiatif ini. Dengan mempermanai proses kreatifnya, dapat lah ditangkap peluang bagaimana eksplorasi ide gagasan dapat dibangun secara optimal. Ini lebih dari sekedar menjawab problem regenerasi yang masih menjadi kekhawatiran tersendiri.
Dari perspektif festival, spirit pembaharuan dapat dijadikan alas pemikiran yang lebih visioner. Bahwa jauh ke depan, pedalangan harus berkembang jadi bagian dialektikajaman sebagai sebuah eksistensi berkesenian; maka sejak sekarang saatnya benih itu ditumbuhkan.

Event Lomba Dalang Anak 2015 adalah tonggak untuk itu…
Share this post :
 
Support : Creating Website | bahrun grup | simponi
Copyright © 2011. Suara Muda Kebumen - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by cs
Proudly powered by Blogger