INA Choi, mahasisiwa dari universitas Bristol Ingris, rupanya tertarik kondisi kebumen. saat mebuka internet yang berisi keadaan seluruh jagad dunia, Ina menjatuhkanya pilihan kekebumen untuk kepentingan sebuag riset.
Keinginanya untuk melihat sendiri kondisi kebumen secara lasung begitu kuat, dia pun bertegat sendiri penuh keyakinan bahwa risetnya itu akan menbawa sesuatu yang gemilang.mahasiswa itu datang tampa pendampingan kekabupaten yang berslogan kebumen beriman tersebut. dia menguasai sejumlah bahasa termasuk bahasa indonessia, dengan berbekal renfensi yang berbekal dari internet. Ina menanyakan segala sesuwatu ke masyrakat kebumen yang di temuinya, merka Murah hati.kata si INA.
Orang kebumen murah hati. saya selalu dui tawari makan dan minum saat menemui mereka,"kata ina dengan kata terbata-bata. perempuan jenjang itupun merasa betah di kebumen. dia mengaku sudah bertemu banyak orang, kata ina semua berkesan dengan kondisi alam kebumen, merasa kurang lancar berbasa indonesia. ina lantas meminta penterjemah untuk mendapingginya.
Selama di kebumen ina berkeliling ke desa-desa.dia yang mengantonggi rekomoendasi dari Central For Strategic and Internasional ( CSIS ) juga mengikuti berbagi kegitan desa. seperti musawarah dan pengembangan desa (musrimbang). di kabupaten ina sampe Januari ini. ( Arif widodo-55)
Dari pengalam kami bahrun ali murtopo ini bukan pertama kali mahasiswa S3 dari luar negri datang ke indonesai, kami sudah 3 kali mendapinggi/ sebagai pemandu jalan. mahasiswa S3 dari belanda, Amerika, satunya mahasis S2 taiwan. dia meneliti peranan perempuan dalam dunia politik dan meneliti tentang kekayaan alam kebumen, kebudayaan kebumen dan kearifan lokal masyrakat kebumen.
karena kami liat sendiri kebumen unik dan menarik dalam berbagi bidang suberfaya alam dan suberdaya pola pikir masyrakat kebumen.
Keinginanya untuk melihat sendiri kondisi kebumen secara lasung begitu kuat, dia pun bertegat sendiri penuh keyakinan bahwa risetnya itu akan menbawa sesuatu yang gemilang.mahasiswa itu datang tampa pendampingan kekabupaten yang berslogan kebumen beriman tersebut. dia menguasai sejumlah bahasa termasuk bahasa indonessia, dengan berbekal renfensi yang berbekal dari internet. Ina menanyakan segala sesuwatu ke masyrakat kebumen yang di temuinya, merka Murah hati.kata si INA.
Orang kebumen murah hati. saya selalu dui tawari makan dan minum saat menemui mereka,"kata ina dengan kata terbata-bata. perempuan jenjang itupun merasa betah di kebumen. dia mengaku sudah bertemu banyak orang, kata ina semua berkesan dengan kondisi alam kebumen, merasa kurang lancar berbasa indonesia. ina lantas meminta penterjemah untuk mendapingginya.
Selama di kebumen ina berkeliling ke desa-desa.dia yang mengantonggi rekomoendasi dari Central For Strategic and Internasional ( CSIS ) juga mengikuti berbagi kegitan desa. seperti musawarah dan pengembangan desa (musrimbang). di kabupaten ina sampe Januari ini. ( Arif widodo-55)
Dari pengalam kami bahrun ali murtopo ini bukan pertama kali mahasiswa S3 dari luar negri datang ke indonesai, kami sudah 3 kali mendapinggi/ sebagai pemandu jalan. mahasiswa S3 dari belanda, Amerika, satunya mahasis S2 taiwan. dia meneliti peranan perempuan dalam dunia politik dan meneliti tentang kekayaan alam kebumen, kebudayaan kebumen dan kearifan lokal masyrakat kebumen.
karena kami liat sendiri kebumen unik dan menarik dalam berbagi bidang suberfaya alam dan suberdaya pola pikir masyrakat kebumen.
