Suara Muda
Headlines News :
Home » » Sikap Mundur Diharapkan Jadi Tradisi Baru DPR Daerah dn Pusat

Sikap Mundur Diharapkan Jadi Tradisi Baru DPR Daerah dn Pusat

Written By Bahrun Ali Murtopo on April 12, 2011 | 4/12/2011

JAKARTA-Sikap anggota Komisi V Arifinto yang mengundurkan diri dapat diikuti anggota DPR lainnya yang bermasalah, seperti yang tersangkut masalah pelanggaran moral, hukum, bahkan telah ditahan.
Langkah itu bisa memberi contoh ditengah miskinnya keteladanan dan kepercayaan rakyat, sekaligus menjadi tradisi baru di parlemen.

Wakil Ketua DPR, Anis Matta mengharapkan agar sikap anggota Komisi V Arifintoi anggota DPR lainnya yang bermasalah
.

“Dengan mengundurkan diri secara sukarela, kita percaya bahwa Arifinto telah membangun tradisi moral dalam sejarah DPR,” ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/4).
Menurutnya, tradisi baru yang bisa dibangun di DPR berkaca dari kasus Arifinto, adalah sebagai anggota Dewan yang telah terpublikasi melakukan tindakan tercela, rela mengundurkan diri meskipun belum terbukti bersalah secara hukum.

“Tapi dalam kasus lainnya, anggota dewan jadi pelaku tindakan asusila dan umumnya diselesaikan melalui mekanisme partai maupun DPR. Dalam kasus Arifinto dia mengundurkan diri secara sukarela dan itu membuat dia berbeda dengan yang lain,” terang Anis.

Senada dengan Anis, Ketua DPR, Marzuki Alie juga menyatakan, jika DPR ingin membangun budaya malu dan bertanggungjawab, maka anggota Dewan yang bermasalah dan terbukti secara hukum disarankan mundur dari DPR.
“Masalah Arifinto ada dua sisi yang kita melihatnya. Yang pertama dari asas di dalam penegakan hukum dimana kita selalu berpegang pada asas praduga tak bersalah. Dan di sisi lain ada budaya yang ingin kita bangun, budaya malu, budaya yang bertanggungjawab,” katanya.

Dia mengungkapkan, dalam membangun budaya yang lebih baik di DPR, langkah tersebut layak dijadikan contoh. Sebab, tindakan menonton gambar porno di DPR menuntut tanggung jawab kepada rakyat. “Saya sepakat yang sudah jelas di muka publik salah ya budayanya itu langsung nyatakan berhenti,” tambah Marzuki.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR, Nudirman Munir menilai, sikap Arifinto patut diacungi jempol karena berani mengakui kesalahan, meminta maaf kepada rakyat, dan mundur.

Sikap ini, kata dia, bisa menjadi dorongan moral bagi anggota lain yang bermasalah bahkan menyangkut kasus hukum, seperti Panda Nababan, yang menjadi tersangka suap pemilihan DGSBI, anggota FPD DPR Amran Daulay yang tersangkut korupsi impor sapi, dan anggota DPR dari FPKS M Misbakhun yang sudah mendekam di penjara.
“Arifinto memberi contoh ditengah miskinnya keteladanan dan kepercayaan rakyat kepada DPR, dengan memutuskan mengundurkan diri sebagai anggota DPR. Keputusannya mundur dari DPR ini sangat terpuji, mencerminkan rasa tanggung jawab dan sportivitas yang tinggi,” tukas Nudirman.

Terpisah, pengamat politik Yudi Latif menilai, PKS saat ini dalam kondisi dilema karena ditampar berbagai persoalan. Wajar saja, jika dalam situasi seperti ini mereka berusaha mencari skenario untuk menyelamatkan diri dengan berusaha memperlambat pengusutan dan pemecatan Arifinto.

“Bentuk skenarionya mungkin menempatkan Arifinto sebagai orang yang sangat bersalah dan kemudian berjiwa besar mengatakan bersalah dan minta maaf di depan publik. Arifinto dijadikan sebagai pahlawan,” ujarnya.(J22,K32-80)
Share this post :
 
Support : Creating Website | bahrun grup | simponi
Copyright © 2011. Suara Muda Kebumen - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by cs
Proudly powered by Blogger