Iseng-iseng saya berkeliling ke wilayah
bagian utara Kabupaten Kebumen, nama kecamatan Karangsambung yang saya
tuju merupakan kawasan geowisata yang akhir-akhir ini mulai banyak
dibicarakan orang.
Karangsambung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Saat ini Karangsambung digunakan menjadi lokasi riset purbakala dan geo wisata untuk masyarakat umum.
Perjalanan saya mulai menuju ke arah utara kota Kebumen, mengikuti papan petunjuk arah kawasan geowisata Karangsambung. Sampai ke sebuah pertigaan yang terdapat gerbang bertuliskan ‘Obyek Wisata Alam Geologi Karangsambung’. Saya kira setelah melewati gerbang ini, lokasi Karangsambung sudah lumayan dekat, ternyata anggapan saya salah, saya masih harus menempuh jarak sekitar 15 km untuk sampai di kecamatan Karangsambung.
Perjalanan melewati jalanan yang sempit
namun aspal sudah lumayan baik. Melewati beberapa pedesaan dan
persawahan, sambil menelusuri Sungai Luk Ulo yang terdapat disebelah
kiri. Di Sungai Luk Ulo ramai oleh aktivitas penambangan pasir di
beberapa titik lokasi. Memasuki kawasan kecamatan Karangsambung, saya
melewati hamparan sawah yang luas dan dihadapkan dengan pengunungan yang
terdapat di belakangnya.
Perjalanan kembali menelusuri sungai Luk
Ulo dimana sisi kiri jalan langsung berbatasan dengan sungai dan sisi
kanan terdapat tebing batu yang merupakan batuan sedimen raksasa yang
terbentuk dari batuan vulkanik dan batuan pasir. Cukup unik bentuk dan
tekstur batuannya, namun anda harus berhati-hati bila berhenti untuk
sekedar melihat dan berfoto karena jalanan sempit dan kondisi jalan
disekitar area tersebut rusak dan berpasir. Kawasan ini masih digunakan
untuk penelitian dan dilindungi keberadaannya.
Diberi nama Sungai Luk Ulo dikarenakan kenampakan sungai yang meliuk-liuk seperti ulo (ular). Bentuk meliuk-liuk Sungai Luk Ulo menurut penelitian LIPI menunjukkan bahwa pembentukan sungai melalui proses penerobosan batuan sediman tua yang dinamakan formasi Totogan dan formasi Waturanda di Karangsambung, dua formasi yang terdiri dari batuan-batuan beku vulkanik.
Perjalanan dilanjutkan melewati sebuah dusun kecil yang berakhir pada ibukota kecamatan Karangsambung. Di area ibukota kecamatan Karangsambung terdapat Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung milik LIPI. Mengingat hari libur, bangunan ini tampak sepi. Sebetulnya saya ingin masuk dan berkunjung ke balai tersebut, namun karena tampak sepi dan tidak mengetahui prosedurnya, saya mengurungkan niat untuk berkunjung ke balai tersebut. Mungkin dilain waktu saya akan mengunjungi balai tersebut dan mengenal lebih jauh mengenai aktivitas konservasi dan explorasi di Karangsambung.
Saya kira ibukota kecamatan
Karangsambung merupakan ujung dari jalan menuju kawasan Geowisata
Karangsambung, ternyata perkiraan saya salah. Saya mencoba menelusuri
jalan terus dimana mulai menanjak dan terdapat pertigaan. Saya mengambil
jalan ke kiri dan menelusuri hutan pinus. Dimana kawasan hutan pinus
tersebut memanjang di tepian sungai Luk Ulo. Akhirnya saya mengakhiri
perjalanan di kawasan Karangsambung ini.
http://teamtouring.net/survei-kawasn-karagsambung.htm