Kebumen – Pengurus Dewan Kesenian Daerah {DKD} Kebumen membuka kelas pembelajaran gamelan tradisional. Latihan bersama ini telah berjalan memasuki bulan ketiga, diikuti belasan orang termasuk beberapa pengurus DKD periode 2015 – 2018 yang bakal dilantik menjelang akhir bulan September ini.
Untuk kebutuhan berlatih memanfaatkan gamelan milik SMP Taman Dewasa dan Pemkab Kebumen yang sehari-hari berada di pendopo rumah dinas Bupati. Pengampu pelatihan terdiri dari 2 orang, yakni Bambang Budiono, dalang wayang kulit dari Jatijajar dan Sutardjo, praktisi gamelan dari Bumirejo Kebumen.
“Pembelajaran ini bersifat gratis, tanpa biaya,” jelas Pekik Sat Siswonirmolo. Ketua Umum DKD ini mensitir slogan “modal kemauan” dalam upaya melestarikan seni budaya tradisional.
Memupuk Spirit Kolaboratif
Meskipun pembelajaran seni gamelan tradisional ini fokus pada genre musik jawa tradisional, namun dalam prosesnya muncul keinginan untuk mengakomodir ide-ide kolaboratif. Peluang untuk mengkolaborasikan seni tradisional dengan paduan kontemporer sangat dimungkinkan ke depan. Beberapa yang aktif berlatih juga menghendaki demikian, tentu, tanpa menegasi orisinalitas cabang seni tradisi yang merupakan dasar pembelajaran bersama.
Menyikapi wacana pengembangan ini, Nurokhim Bulles dan Toro Mantara merespons dengan suka cita. Keduanya memang memiliki intensitas dalam bermain musik diatonis sebagai pengelola studio musik dan pemain panggung pertunjukan.
Pembelajaran gamelan tradisional itu sendiri bersifat terbuka untuk umum. Pelaksanaannya dijadwal 2 kali dalam sepekan, yakni tiap malam Rabu dan malam Sabtu.