Seperti biasanya, Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ) yang hadir setiap tahun diikuti oleh pelajar dari penjuru Indonesia dari Aceh sampai Papua, bertemu dalam ajang Festival Film yang diselenggarakan di Pondok Pemuda Ambar binangun, Bantul, Jogjakarta sejak 17-18 Desember 2016. kegiatan selama 2 hari pemutaran film-film yang lolos dalam ajang FFPJ dan Seminar Nasional, Kelas Persahabatan dan Perdamaian, Api Ekspresi, Temu Komunitas, Forum Pendidik serta Penganugerahan Film Terbaik FFPJ 2016.
Kegiatan yang memasuki tahun ke-7 ini mengusung tema besar “Persahabatan dan Perdamaian”. Jika di tahun-tahun sebelumnya, kompetisi hanya diperuntukan untuk SMP dan SMA/sederajat, pada tahun ini dibuka kompetisi video untuk kategori anak SD.
Minggu, 18 Desember 2016 puncak perayaan Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ) 2016. Dimanak para peserta menantikan penganugerahan Film-Film Terbaik ajang FFPJ 2016. Diantaranya adalah Penghargaan untuk Video Eksperimental, Penghargaan untuk Video Musik, Penghargaan untuk Video Persahabatan dan Perdamaian, Penghargaan Film bertema “Anti Korupsi” Penghargaan Film bertema Perempuan, Penghargaan Film Anak, Penghargaan Film kategori Dokumenter serta Penghargaan Film kategori Fiksi.
Film berjudul URUT SEWU karya Dewi Nur Aenisiswi SMK N1 Kebumen berhasil raih penghargaan sebagai Film Dokumenter Terbaik 1 dan Penghargaan khusus dari Watch Docsebagai film pilihanter baik. Film yang digarap oleh pelajar SMKN1 Kebumen selama melaksanakan masa prakerin di Sangkan paran Cilacap ini menceritakan tentang persoalan Petani Urut Sewu yang sebagianlahan pertaniannya di gunakan oleh TNI sebagai tempatlatihan.
Hal ini menyulut perlawanan warga tatkala TNI melakukan pemagaran di lahan pertanian milik warga. Film berdurasi pendek ini sebelumnya telah mendapat penghargaan di ajang Documentary Days FEB UI Jakarta beberapa waktu lalu. Kini Film Dokumenter ini kembali raih penghargaan dalam ajang Festival Film Pelajar Jogja 2016.
Kebahagiaan ini tentunya sangat dirasakan oleh Dewi Nur Aeni sebagai filmmaker berstatus pelajar. Dirinya berharap pesan yang ingin disampaikanya benar-benar bisa tersampaikan. “Saya ingin agar seluruh masyarakat tau kondisi di Urut Sewu, salah satunya ya melalui media film, bisa menyampaikan pesan-pesan tersebut. Alhamdulilah film ini mendapat apresiasi di berbagai ajang festival di Indonesia.” Ungkap gadis cantik berkerudung yang masih sekolah kelas XII di SMK N1 Kebumen.