Share
KEBUMEN, suaramerdeka.com – Puluhan aktivis
mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) Cabang Kebumen menggeruduk kantor Kejaksaan Negeri (Kejari)
Kebumen, Jumat (9/12). Dalam unjukrasa yang digelar untuk memperingati
hari anti korupsi sedunia itu, para mahasiswa mengajak para pejabat di
Kejari Kebumen tegas terhadap pelaku tindak pidana korupsi.
Dalam
aksi tersebut para mahasiswa membawa
sejumlah poster tentang praktik korupsi. Antara lain "Hukum mati para pelaku korupsi", "budaya korupsi harus dibasmi", "SBY-Budiono gagal" dan “bubarkan KPK tebang pilih.” Para aktivis mahasiswa itu mendatangi Kejari dengan berjalan kaki dari kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdhatul Ulama (STAINU) Kebumen. Selain secara bergantian orasi, para mahasiswa juga bernyanyi di depan kantor korps adhyaksa.
Koordantor aksi Erik Setiawan meminta kepada semua eleman masyarakat terlebih kepada eksekutif dan legislatif di Kebumen turut serta mendukung serta menyuarakan sekaligus merealisasikan anti korupsi. Sebab, dia menilai pemerintahan SBY-Budiono saat ini gagal dalam memberantas praktik korupsi di negeri ini.
Dalam kesempatan itu, para mahasiswa juga mendesak pemerintah pusat untuk menuntaskan kasus korupsi, memberantas mafia anggaran. Para mahasiswa menuntut untuk memberlakukan hukum mati bagi pelaku tindak pidana korupsi.
Dalam pernyataan sikapnya, para mahasiswa mendesak SBY-Budiono mundur dari jabatannya sebab dinilai gagal memberantas korupsi. Setelah puas menggelar unjukrasa, para aktivis mahasiswa tersebut secara tertib membubarkan diri. Mereka kembali ke kampus berjalan kaki dengan dikawal mobil kepolisian.
( Supriyanto / CN34 / JBSM )
sejumlah poster tentang praktik korupsi. Antara lain "Hukum mati para pelaku korupsi", "budaya korupsi harus dibasmi", "SBY-Budiono gagal" dan “bubarkan KPK tebang pilih.” Para aktivis mahasiswa itu mendatangi Kejari dengan berjalan kaki dari kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdhatul Ulama (STAINU) Kebumen. Selain secara bergantian orasi, para mahasiswa juga bernyanyi di depan kantor korps adhyaksa.
Koordantor aksi Erik Setiawan meminta kepada semua eleman masyarakat terlebih kepada eksekutif dan legislatif di Kebumen turut serta mendukung serta menyuarakan sekaligus merealisasikan anti korupsi. Sebab, dia menilai pemerintahan SBY-Budiono saat ini gagal dalam memberantas praktik korupsi di negeri ini.
Dalam kesempatan itu, para mahasiswa juga mendesak pemerintah pusat untuk menuntaskan kasus korupsi, memberantas mafia anggaran. Para mahasiswa menuntut untuk memberlakukan hukum mati bagi pelaku tindak pidana korupsi.
Dalam pernyataan sikapnya, para mahasiswa mendesak SBY-Budiono mundur dari jabatannya sebab dinilai gagal memberantas korupsi. Setelah puas menggelar unjukrasa, para aktivis mahasiswa tersebut secara tertib membubarkan diri. Mereka kembali ke kampus berjalan kaki dengan dikawal mobil kepolisian.
( Supriyanto / CN34 / JBSM )