Suara Muda Kebumen eko wahyudi |
@SuaraMuda-Menjelang tahun 2012
dan mengakhiri 2011 ini, sangat tepat sebagai bahan renungan bersama, renungan
atas kepemimpinan dijaman sekarang abad XI, yang dikenal abad perang ekonomi
global. Baik kepemimpinan nasional maupun local Kabupaten Kebumen sudah
memiliki atau belum memiliki pemimpin pro perubahan ? pro infestasi usaha kecil
dan atakah investasi besar, ataukah sudah bersinergitas kebersamaan bagi peran,
pemimpin loyalitas tanpa lelah pamrih, pemimpin kepedulian social secara nyata,
dan mampu membaca arah perubahan dari kebutuhan masyarakat.
5 tahun kedepan tahun 2015, apakah
pemimpin tua atau pemimpin muda sama artinya pemimpin rakyat atau pemimpin
bonsai kapitalis pada 2015, ataukah mempunyai visi dan misi jelas pro
masyarakat kecil atau tidak, atau juga dengan tetap memegang prinsip kuat
memegang prinsip “gandrung keadilan” serta tidak jiwa menindas kehidupan serta
mampu membawa keyakinan dan mampu terhindar dari penindasan sistemik kehidupan diteritorial
yang berbasis “abangan agraris tradisionil” ini.
Kebumen pada Tahun 2015 adalah
angka sebuah jam perubahan, detik sinergitas, dan moment tepat bergairahnya
seorang pemimpin muda pembangkit peradaban, demi angka keterpurukan atas sebuah
makna laju arus kencangnya sebuah gelombang globalisasi pasar bebas 2000, ACFTA
2012. Dibutuhkan kepemimpinan arif dan bijaksana dan tidak suka menipu dan
ribuan janji, sebab 2015 warga masyarakat kebumen 124 juta sudah pintar, maka
warga akan menatap bersama pemimpin dari sebuah keinginan kebelengguan,
kebosanan hidup dan rasa keinginan memilki Kebumen dari sebuah peradaban penyelamatan
kebudayaan yang rusak dan menindas kearah masyarakat untuk lebih maju,
Tahun 2015, merupakan angka Kebumen
bermoto beriman 81 tahun hari jadi Kebumen yang di jumlahkan sehingga
melahirkan angka 9. Angka kemenangan bagi seluruh warga dari serbuan kebijakan
politik, kebijakan ekonomi, kebijakan hukum, kebijakan hak asasi, kebijakan
kenyamanan dan ketentraman hidup atas pelayanan
pemerintah menuju nilai budaya lebih tinggi dan maju, serta tetap mengikuti
gelombang pembangunan dari Negara dunia pertama dan kapitalis yang hari ini
masuk dalam kebijakan tata pemerintah pusat sampai daerah dan puluhan ribuan desa di
Indonesia termasuk kebumen.
Seyogyanya Kebumen tahun 2015
dibutuhkan juga kebersamaan semua pihak, baik masyarakat, pengusaha, birokrat,
swasta serta semua elemen kelompok masyarakat kebumen miskin atau kaya, pejabat
atau buruh tani, pengusaha kecil desa dan pengusah besar bersatu berkeyakinan
bersama-sama kita mampu mendobrak Kebumen kearah setara dengan daerah lain.
Salah satunya Kebumen pada tahun
2015 para Stakeholder tersebut, adalah komponen yang sangat menentukan
perubahan dimasa akan datang. Stakeholder itu menjadi sebuah angka 9 “angka
keramat” yang selalu dikawal dalam menentukan kepemimpinan muda di Kota kecil
“beriman ini”. Tanpa adanya persatuan kepemimpinan dari stakeholder tersebut,
mudah dipecah belah antar kelompok, demi atas nama kepentingan sesaat.
Percaya diri untuk bersatu
Bagi pemimpin muda 2015 harus
muncul dan berani tampil dan mendobrak jaman perang ekonomi global, dengan
menggerakan program pembangunan Kebumen yang berkelanjutan, sebagai dasar dari keinginan
suci masyarakat, bukan keinginan system capital feodal atau sistem kepentingan
diluar orang Kebumen yang hanya sekedar memanfaatkan potensi atau kekayaan
alam, baik kekayaan SDM, SDA, dan kekayaan kebudayaan atas keaslian peradaban warga
Kebumen.
Pemimpin muda 2015 juga sebagai
bentuk pelopor kearifan lokal, sebagai
gerakan pemimpin percaya diri untuk bersatu sebagai jati diri Kebumen. kunci
itu, pemimpin pelopor kearifan local sebagai motor dari pada kemajuan pada masa
datang dengan tetap yakin dan percaya atas “percaya diri keyakinan untuk bersamaan”
Kepercayaan diri ini yang menjadi
bentuk perubahan kebduayaan, bentuk cara berpikir dan bertindak secara bersama
dengan langkah dan cara yang beda, dengan tetap satu tujuan satu visi dan satu
misi dalam menggerakaan pembangunan partisipatif antara pemerintah, swasta dan
masyarakat. Hal ini bukan susah dan mudah ? sebab dalam menggerakan perubahan
peradaban asli kebudayaan masyarakat kebumen, sangatlah susah dan sangat tidak mungkin,
maka perlu diniati iklas perjuangan hati.
Secara kuantitatif, Jumlah penduduk
diawal tahun 2012 1,24 jiwa ini, sudah ada segudang pekerjaan yang harus diatasi
dengan tetap 2015’ yakni “keyakinan bersama untuk percaya diri”, akan
membangkitkan kutub emosi positif dengan tersalurkan gagasan dan ide bersama-sama
sebagai bentuk kepedulian kita meraih masa depan yang tidak buruk, masa depan
anak cucu kita yang gemilang atas beban persoalan
social yang hari ini kita hadapi.
Persoalan besar
Kenyataan awal tahun 2012 Kebumen
kita di beri predikat daerah nomor 2 miskin se Jawa Tengah dari 35
kabupaten/kota, hal ini beban berat dan persoalan nyata, didukung angka tunjukan
pada nilai moneter ekonomi yang tidak mendukung indeks 3 besar pertumbuhan ekonomi
se jateng, tetapi yang tidak jelas dan
tidak bisa dipahami, karena ada bukti real nilai UMK (upah minimum kabupaten)
hanya Rp 770 ribu, dan defisit APBD pada
awal menjadi beban pada RAPBD 2012, menggerakan sector reel, dan supermasi
hukum yang tidak jelas, serat nilai kebudayan pola pikir warga Kebumen kalah
jauh dengan daerah lainnya, artinya disini ada persoalan besar dan amat besar
yang harus diatasi bersama bersatu,
2012 ini bukan hanya perlu ditata
kembali, atau diformat defrag politik pencitraan kembali saja, tetapi dicari benang
merah kekurangan dan ketidaksempurnaan program pembangunan sealama ini. Apakah
program pembangunan jangka pendek 5 tahun? yang tidak tepat sasaran,
ataukah ada pola pembangunan jangka
panjang 25 yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, ataukah ada system
kehidupan birokrasi, legislatife dan penntu kebijakan yang tidak memahami
penyakit warga Kebumen,
Mulai sekarang 2012 awal ini,
perlu adanya evaluasi budaya bersama, sebagai bentuk kepedulian tahunan sebagai
cara menuju diagnose penyakit kita. Selain tetap mencari perubahan, mencari
cara pandang dan mencari pola pembangunan yang lebih tertata sesuai dengan
kenyataan kebutuhan pembangunan fisik, badan dan moral SDM/SDA masyarakat Kebumen.
Timbul pertanyaan Mulai dari mana
itu semua? dan bagaimana caranya? untuk di mulai perubahan kebudayaan sistem
masyarakat Kebumen yang terpuruk?. Apakah Mulai dari diri kita sendiri? Ataukah
keyakinan kebersamaan “bersama-bersatu” untuk
mengakui ketidaksempurnaan kita, serta kesalahan massal dan ketidakbisaan massal.
Apakah perlua adanya pencarian jati diri secara bersama siapa kita sebenarnya? Dan siapa mereka sebenarnya?
Siapa mereka, kenapa keadaan
begini, tentunya diperlukan cara
untuk memulai keyakinan pribadi individu,
kemlompok yang kemudian diyakni dengan kebersamaan menuju pola pikir kebudayaan
kita, tanpa kebersamaan yang kuat, maka tetap Kebumen stagnan dan berjalan di
tempat.
Solusi bersama-bersatu
Solusi “bersama-bersatu” dalam
bekerja menyelamatkan persoalan diatas, di mulai dari itu semua awal “keyakinan
menata bersama untuk percaya diri” dengan tanpa ragu-ragu. “keyakinan bersatu, bersama
untuk percaya diri” ini akan mengatasi
kekurangan dan kelemahan yang di miliki kiat bersama, ada gambaran di tahun
2015 yang dipersiapkan 2012 awal tahun ini yakni 2015’ yakni “keyakinan bersama
bersatu” untuk percaya diri, diimplementasikan
solusi langkah bersama, saya tawarkan item sebagai berikut:
1. Keyakinan
bersama-bersatu pada ruang peran , misalnya kjeterlibatan masyarakat, swasta
dan masyarakat untuk mendorong Program pemerintah untuk pembangunan sesuai
dengan ciri dan karakter peradaban kehidupan masyarakat yang kita miliki,
2. Keyakinan bersama-bersatu pada kebijakan orang
lemah, dibutuhkan program pembangunan yang jelas memihak pada masyarakat, alas
an kuat karena adanya wilayah pedesaan, pesisir, pegunungan dan perkotaan masih banyak angka garis kemiskinan,
3. Keyakinan
bersama-bersatu di ruang keterlibatan planning Kebumen, yang diterjemahkan RPJP 5 tahun dan RPJM 25 tahunan, agar lebih
ditekankan pada pembangunan masyarakat berbasis skill, dan sebagai ruang inti
pelaksana planing,
4, Keyakinan
bersama-bersatu diruang ekonomi, yakni adanya
arah pembangunan yang bisa mengimbangi ekonomi global pasar bebas, dengan cara melawan
gerakan pasar bebas yakni; gerakan memproduksi massal orang desa (156 desa dan
7 kelurahan) untuk bersaing merebut pasar dunia,
5, Keyakinan
bersama-bersatu diruang penataan pendidikan pertanian, dengan percepatan
pembangunan dibasis agribisnis pertanian dengan cara; mendirikan sekolah,
kursus atau balai latihan kerja pertanian di tiap desa, dan menggerakan kelompok tani perdesa dari 90
% lumbung desa yang mati,
6. Keyakinan
bersama-bersatu di ruang permodalan atas usaha kecil desa, dengan menerapkan “kemudahan
permodalan tanpa jaminan “untuk menggerakan sector real ekonomi dengan“ pinjaman
tanpa bunga bagi orang miskin, dengan subsidi silang dari orang kaya,
7. Keyakinan
bersama-bersatu diruang pendidikan formal dan non formal, dengan menerapkan kurikulkum pendidikan
yang sesuai dengan potensi yang ada dilingkungan sekitar Kebumen,
dikuranginya kurikulum yang mengaraha output tanpa skill, karena banyak anak sekolah tidak bias kerja karena sistemnya nilai formalitas,
bukan kelimuwan ketrampilan,
8. Keyakinan bersama-bersatu di ruang budaya
teknologi, dengan mencipatakan produksi teknologi massal orang-orang desa, baik secara sinergitas dengan membuat produk
local yang lebih unggul dan lemah secara bersama dalam kolaisi menggerakan
wirausaha, dengan membuat motor Kebumen, mobil kebumen, baju batik kebumen,
makanan kebumen untuk go international.
9. Keyakinan
bersama-bersatu pada ruang mimbar
demokrasi, dengan membuka ruang kosong kepada tokoh masyarakat, warga miskin,
petani, buruh, atau siapapun untuk bias diberi di ruang dalam hak asasi politik. Dengan mmebeikan
tempat ormas /orsosospol/lembaga untuk sebagai control dan balance kebijakan
eksekutif dan legislatife.
Tahun 2015 perlu dibutuhkan pemimpin
muda tahu penyakit masyuarakat, problematiak pembangunan, anti korupsi, serta mampu
mempersatukan perbedaan masyarakat, dedikasi tinggi pengabdian, mampu menjadi
pendidik mediator masyarakat, pemimpin perangsang masyarakat untuk bangkit,
pemimpin penjaga atas kebudayaan asli kebumen, pemimpin tidak meindas, pemimpin
rakyat-bukan pemimpin penguasa kekuasaan, dan pemimpin muda bertipe berani
untuk tidak mendapatkan apa-apa sebagai bupati kebumen = pemimpin rakyat, dan
siap rugi secara materi, membawa pembaharuan tujuan keadilan, kenyamanan, kebahagiaan
jasmani dan rokhani, serta kedukaan bersama, dan tetap memiliki keyakinan bersama-sama hidup
menderita bersama siapapapun warna kulit, dan latar belakang.
Kebumen, 29 Desember 2011