- Sinema dari Konflik Agraria
Film Melawan Arus karya Eka Saputri dari SMKN 1 Kebumen membantu mengingatkan kembali tentang masalah yang masih menjadi keresahan tersebut. Pada Sabtu, 7 April 2018 film Melawan Arus berhasil menjuarai Malang Film Festival 2018 untuk kategori Fiksi Pendek Pelajar.
Sebagaimana terjadi pada nasib para petani Urut Sewu yang masih menggantung paska pemagaran lahan pertanian mereka.
Lulu Ratna mewakili dewan juri untuk kategori Fiksi Pendek Pelajar dan Mahasiswa menjelaskan dalam laporan kerja penjuriannya
Melawan Arus bercerita tentang Siti (Eti Puspitasari) yang percaya bahwa proses penangkapan suaminya Yono (Deni Noviyana) merupakan fitnah akibat konsekuensi rumit dari sengketa tanah antara petani dan TNI yang tak kunjung berujung kejelasan. Situasi tak menentu berujung pada keinginan pindah dari Yono yang ditolak oleh Siti. Siti ngotot untuk tetap tinggal dan terus berjuang bercocok tanam di lahan tesebut.
Eka Saputri yang hadir terlambat pada malam penganugerahan menjelaskan proses filmnya.
Produksi film Melawan Arus berhasil terwujud lewat kerja kolektif dan kolaborasi program Sinema Kedung Meng Desa-Desa pada 11 Agustus hingga 5 November 2017. Sebuah rangkaian yang di pelaksanaan tahun keduanya bisa menghadirkan lokakarya produksi difasilitasi Cinema Lovers Community (CLC Purbalingga). CLC yang sudah tidak diragukan pengalamannya dalam pendampingan produksi film karya pelajar. Keseluruhan rangkaian program dikelola oleh Komunitas Kedung (Kebumen) di bawah naungan Jaringan Kerja Film Banyumas Raya (JKFB) yang didukung penuh bantuan untuk masyarakat film dari Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusbang Film) serta Perpusda Kebumen, Roemah Martha Tilaar Gombong dan Sangkanparan (Cilacap). [put]