SuaraMuda-Dengan kemajuan zaman teknologi serba
listrikan ini sekarang sedang trend lantaran biasanya ditimbulkan oleh
alat-alat canggih yang notabene nya merupakan perangkat Hemat Listrik, dan berbagai promosi
alat-alat permain anak-anak, perlengkapan dapur dan perlengkapan rumah tangga
sudah ber alaih ke tenaga listrik, apa
lagi elektronik yang ber bunyi hemat listri. Hal ini belum tentu hemat bila
pola hidup yang ada di rumah kita sendiri dan sekitarnya, belum menyadari
pentingnya energy listrik untuk kehidupan sehari-hari.
Berapa ide gagasan yang kami lakukan
bersama teman remaja desa kami, untuk menghemat listrik tampa menguranggi
aktifitas sehari-harinya masyrakat desa maupu kota, yakni dengan gerakan Hemat Listrik tetapat untng buat
nabung anak nantinya, yakni dengan menbuat polisi listrik untuk anak yang sudah
ber umur 7 tahun ke atas dengan di bekali, bagaimana mematikan listrik yang
baik dan benar kapan waktunya da mengenalkan jenis alat elektronik yang
berlistrik untuk di kealkan tehnik dan cara mengmatikan dan meng hidupakan.
Kami berserta kawan-kawan remaja masjid
melakukan ini telah melakukan surfai dari keluarga dan aktifitas anak-anak
sehari-hari anak-anak melakukan apa dan bagaimana pola hidupnya, dari itulah
ide muncul makah di bentuk menabung listrik dengan nama polisi listrik untuk anak, dan melatih
anak disiplin, rajin, bernai dan tangung jawab, tampa sadar anak terbentuk kedisiplin sendiri,
Energi Seving Listrik ini dilakukan oleh
anak-anak setiap pagi, sore dan pengunaan alat elektronik yang mengunakan
listrik, di control untuk di matikan dan di nyalakan sesui kebutuhan. Karena kebiasaan
orang desa menbiarkan lampu tetap menyala tampa tepat waktu dan sering kali
lupa nyala tampa berguna. Oleh karena, anak-anak lah yang bertangung jawab
menajaga energy listrik yang terbuang sia-sia. Dengan cara menabung untuk
anaknya agar mau melakukan menjadi polisi listrik.
Dengan cara kerjasama pembayaran
listrik yang sudah di kelola oleh remaja desa yang biasanya karang taruna atau
pemuda masjid, Dari sisah pembayaran listrik itulah, sisah pembayaran bulanan
pertama di hitung bila sisah masuk tabungan untuk anak, yang menjadi polisi
listrik sebagi penyemangat anak agara kelak bisa menmafaatkan listrik sebaik
mukin kedepanya.
Cara Energy Seving Listrik karena sekarang ada
model listir pulsa dan listrik bukan pulsa.
Bulan sebelumnya. Seumpama habis Rp.
50 bulan berikutnya habis Rp. 40 . dari sisah 50 ribu di tabung buat anak
tersebut di bagian pembayaran listrik,
ini yang mengunakan listrik biasa. Bila mengunakan pulsa sama bila
biasanya beli pulsa 50 ribu bulan berikutnya setelah anak menjadi polisi
listrik. Habis pulsa 35 perbulan sisahnya di tabung kepada anaknya. Orang tua
tetap kasih uang pulsa perbulan 50.
Berbagi Itu Asik: ( Info seputar Pesantren ):